Dear Pejalan Santai,
Masih berasa susah move on nih dari kemeriahan ultah Blogger Semarang Gandjel Rel. Sabtu (23/02), sekitar 50 an blogger berkumpul di Restoran Pringsewu Kota Lama Semarang.
Tiup lilinyaa |
Ya, hari ini ultah ke-empat Blogger Gandjel Rel yang sering disapa GRes. Sejak pagi, sudah berdatangan mamak dan mbak berkostum bunga-bunga dengan wajah berseri-seri. Masing-masing membawa kado untuk bertukar dan hadiah untuk disumbangkan saat undian doorprize.
Martha yang baru pulang umrah, membawa sekantong besar kurma yang sudah diplastik kecil-kecil. Dwi Septia membawa kue ultah untuk GR, waah!
Restoran Pringsewu Semarang (Foto: Instagram Pringsewu) |
Sedangkan Mbak Rini aka Bunda Dirga membawa sekitar 40 pouch cantik beraneka warna bertuliskan #G4NDJELREL produksi Prabu Konveksi dibagikan ke GRes! Ada Mbak Maria pengusaha kuliner @love_cakesmg membawa kemasan berisi risoles untuk dibagikan. Alhamdulillah, rezeki GRes!
Terima kasih untuk semua GRes yang sudah menyumbangkan hadiah, bahkan yang jauh seperti Dian di Sukabumi dan Mbak Dini di Temanggung juga mengirimkan hadiah untuk perayaan ultah ini.
Gusmul berbagi pengalaman |
Terima kasih untuk hadiahnya, doa, tenaganya membantu kelancaran event Pekan Blog dan acara ultah seperti Marita, Mbak Hartari, Mbak Ika, dan Winda Oetomo. Juga kehadirannya pada Minggu pagi yang sumringah itu. Terharu!
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua GR Rahmi Aziza yang sepaket dengan Sarah. Lalu pemberian hadiah doorprize juga lawakan dari Mbak Hartari, MC kocak andalan Gandjel Rel. Tak lama, bintang tamu Agus Mulyadi yang punya akun Twitter @agusmagelangan pun berbagi di panggung.
Suasana santai ultah GR |
Redaktur Mojok yang lumayan beken ini membagikan pengalamannya menulis di media massa. menurutnya, penulis harus jeli mengamati sekitarnya. Salah satu yang disoroti Gusmul adalah jargon yang sering terpampang nyata di bak belakang truk. Seperti Pulang Malu, Nggak Pulang Rindu. Hehe. Sering menjadi ide dan bahan untuk tulisannya.
Setelah itu, acara pembagian hadiah event Pekan Blog, lomba video Seberapa Greget dan juga lomba ngetwit. Banyak hadiah untuk kuis juga. Acara dilanjutkan dengan berdoa bersama dan potong kue serta tumpeng.
Penyerahan tumpeng |
Tumpeng nikmat Pringsewu |
Potongan tumpeng pertama diserahkan Mbak Uniek untuk Gusmul, sedangkan potongan kue pertama diserahkan Lestari untuk pemilik Ditemukan Semarang, Asmarie berkat dukungannya untuk Gandjel Rel. Alhamdulillah. Rasanya tak bisa berhenti menyunggingkan bibir, hihi.
Acara kami yang meriah ini disponsori oleh Restoran Pringsewu Kota Lama Semarang. Manajer Pringsewu, Pak Andi mengakui bahwa pihak Pringsewu sangat mendukung keberadaan blogger dan berbagai komunitas di Semarang. Pihak Pringsewu mengundang blogger saat peresmian restoran bahkan menyediakan ruangan untuk dipakai acara berbagai komunitas lho. Keren kan!
Jajan pasar (Foto: Untari) |
Banana Rol (Foto: Instagram Pringsewu) |
Mungkin banyak yang mengenal Pringsewu dari melegendanya rantai rumah makan Pringsewu di sepanjang Pantura. Hampir ada di setiap kota dan menjadi persinggahan para pejalan untuk makan sekaligus salat dan berkunjung ke toilet.
Yang fenomenal adalah banner yang ada di sepanjang jalan untuk mengingatkan kita mampir di Rumah Makan Pringsewu. Tiga kilometer lagi, dua kilometer lagi. Hehe.
Karena begitu melekatnya branding ini, ketika Restoran Pringsewu buka di Kota Lama, aku takjub. Lho, kok buka restorannya nggak di Pantura? Plak.
Hadiah pouch Bunda Dirga Produksi Prabu Konveksi |
Ternyata, pemikiranku salah besar.
Restoran Pringsewu yang berlokasi di Jalan Suari, No.10-12, Kota Lama Semarang ini memiliki konsep yang jauh berbeda dengan rantai rumah makannya.
Lokasinya menempati sebuah bangunan cagar budaya yang dahulu adalah milik Raja Gula Semarang Oei Tiong Ham. Usia bangunannya sekitar 150 tahun! Setelah dipugar, bangunannya disewa Pringsewu untuk menjadi restoran.
Ruangan Resto yang anggun (Foto: Instagram Pringsewu) |
Suasana nyaman dan akrab langsung kita rasakan saat memasuki pintu hitam yang tinggi menjulang. Ada beberapa ruangan yang bisa kita pilih sesuai selera.
Ada yang berupa meja panjang untuk rombongan, ada sofa empuk untuk keluarga. Suasana vintage memang kental. Dari pilihan perabotan seperti meja dan kursi, lampu gantung hingga dinding yang tak dipulas rapi. Instagramable, kalau kata anak sekarang.
Teras Oei Tiong Ham (Foto: Muna Sungkar) |
Terus, ada beberapa bagian yang masih dipertahankan keasliannya seperti pintu dari kayu dan kaca yang nampak kokoh, ada brankas besi serta ruangan serupa penjara yang dilengkapi teralis besi peninggalan Oei Tiong Ham, orang terkaya se-Asia. The real crazy rich Asian, ya!
Tak hanya untuk bersantap, ruangan di Restoran Pringsewu juga bisa dipakai untuk acara seperti ulang tahun, rapat, hingga seminar dan lainnya. Ada toko oleh-oleh yang jualannya cukup lengkap dan bebas kadaluwarsa, begitu tulisan besar di dinding, hehe. Sebuah jaminan mutu, ya.
Berpose di Restoran Pringsewu Semarang |
Toilet dan musala juga tersedia. Cukup bersih dan rapi. Lampu toilet juga hemat energi, seperti di film-film Korea, otomatis menyala jika kita masuk toiletnya dan mati begitu keluar ruangan. Hehe. Keren.
Bagaimana makanannya?
Berbeda dengan rumah makan Pringsewu yang prasmanan, Restoran Pringsewu Kota Lama ini melayani pesanan melalui pramusaji. Menunya berupa masakan Indonesia pun menggiurkan. Menggugah selera.
Blogger Semarang Gandjel Rel |
Sebut saja menu tempo doeloe seperti Nasi Bandem, lalu ada Pepes Bandeng Cabut Duri, Gurame Asam Manis, Cumi Bakar Madu dan banyak lagi menu lain. Jika ingin dalam bentuk satuan juga ada, mulai harga 30 ribu per porsi seperti Nasi Udang Asam Manis, Nasi Ayam Saos Mangga dan Nasi Cumi Rica-Rica. Harganya terjangkau, kan!
Kalau tak mau makan berat bisa ngemil sja. Apa saja camilannya? Banyak. Ada onde-onde, tahu walik, tempe mendoan, banana roll hingga roti ayam dan roti keju. Puas deh.
Rasanya juga ajib, seperti makanan ala prasmanan yang disajikan oleh Restoran Pringsewu saat kami ultah. Apalagi tumpeng ultah yang juga dibuat oleh juru masak Pringsewu. Tandas dalam sekejap saking enaknya. Hihi.
Ada sudut yang unik lho (Foto: Meechta Dera) |
Rasanya juga ajib, seperti makanan ala prasmanan yang disajikan oleh Restoran Pringsewu saat kami ultah. Apalagi tumpeng ultah yang juga dibuat oleh juru masak Pringsewu. Tandas dalam sekejap saking enaknya. Hihi.
Oh iya, Ternyata ada kopi enak juga di Pringsewu. Kita bisa membeli biji kopi Arabika untuk diseduh sendiri di rumah. Untuk ngopi di resto, ada berbagai menu kopi diantaranya double espresso, cappuccino dan macchiato.
Ada Teraz Oei Tiong Ham yang dibuka setiap sore di bagian luar restoran. Di sana, kita bisa duduk-duduk sambil ngopi dan menikmati sajian menu kekinian seperti Roti ayam, Roti Keju, Tahu Walik, Avocado Thai, dan lainnya.
Bayangkan, asyik banget kan! Sore hari saat Kota Semarang mulai teduh. Berkumpul bersama sahabat sambil mengobrol dan ngopi. Guyub. Jadi, kapan kalian berkunjung ke Restoran Pringsewu Kota Lama Semarang? Ditunggu lho!
Restoran Pringsewu Semarang
Jalan Suari No.10-12,
Kota Lama, Semarang
Buka Setiap Hari:
Pukul 07.00-23.00
Buka Setiap Hari:
Pukul 07.00-23.00
Dan, yang paling berkesan, ketemu banyak teman baru mbak Dew. Itu sesuatu banget. Bikin semangat yang masih senin kemis ini memberontak hebat, hehehe...
ReplyDeleteAcara yang seruuuu...di Resto yg kereeeen.. klop sudah! ☺️
ReplyDeletePenasaraaan...tahun depan acara di mana yaaa??
DeleteSeru banget acaranya mbak Dedew. Sukses terus untuk GandjelRel 😊
ReplyDeletekalau pas aku ke Semarang, temeni dooong....hahaha...aku lumayan sering ke kotamu lho, Mbak...
ReplyDeleteyuk kapan nongki bareng di pringsewu soalnya asik tempatnya
ReplyDeleteWah ramenya yang hadir! Ada 50 bloger ig. Ini anggotanya Gandjel Rel sudah segitu banyaknya ya Mbak? Btw Resto Pringsewu ini aku juga sering lihat di jalanan Pantura, hihihi. Tapi yang ada di Kota Lama kayaknya beda lagi ya konsepnya?
ReplyDeleteRoti john itu kayak apa mbak?
ReplyDeletePertama kenal rumah makan pringsewu jaman masih SMA dulu, kala menengok kakak ke purwokerto. Di sepanjang jalan, udah ada penunjuknya, berapa km lagi. Itu yang bikin penasaran kayak apa rumah makannya
GAk berasa ya Gandjel Rel udah 4 tahun aja umurnya. ALlhamdulillah Pringsewu bisa jadi tempat acara ultahnya sekaligus mengenalkan resto tersebut ya. Aku taunya Pring Sewu itu memang banyak di pantura bosa disinggahi bis-bis malam ternyata ini punya konsep beda ya. Mau ah nyobaon kapan-kaopan makan di sana.
ReplyDeleteSelamat ulang tahun, Gandjel Rel! Seru banget ya acaranya kelihatan rameee. Semoga tambah solid dan panjang umur. Kapan-kapan ikutan juga ah :)
ReplyDeleteWah serunya, semoga selalu solid yaa Gandjel rel
ReplyDeleteSelamat ulang tahun gandjel rel....
ReplyDeleteKonsep restonya seru ya mba. Aku belum pernah niihh main ke Semarang. Klo aku kesana, aku pasti bakal banyak tanya2 nih sama kamu mba.
Ya Allah bahagia banget bisa bergabung dengan keluarga besar Gandjelrel
ReplyDeleteSemoga sukses terus buat kita ya Teh dan gandjelrel aamiin
Wah terima kasih kak buat rekomended tempat makannya, bakal nyobain nih tempat buat ngisi konten @yukmakan.smg :D
ReplyDeleteSelamat ulang tahun Gandjel Rel! Apa nih program-program baru buat setahun ke depan?
ReplyDeleteApakabar, Dew? Kapan kita bisa jumpa sungguhan hehehe. Barokaallah ya Gandjel Rel, moga terus menginspirasi
ReplyDeleteNgomongin Pringsewu kok aku jadi teringat sama daerah di Lampung ya.
ReplyDeleteSeru ya kalau cewek-cewek atau emak-emak ngumpul, makananannya gak bakal kekurangan.
Sukses terus buat GRes ya. Semoga tahun depan bisa ulang tahun lagi :)
Selamat ulang tahun gandjel rel. Semoga makin kece dan bermanfaat bagi banyak orang.
ReplyDeleteGak terasa udahh taon ke-4 ajah. Dulu taunya pas lg heboh bikin acara apa gitu di twitter. Pengen gabung tapi saya bukan domisili semarang. Hihi
ReplyDeleteSukses selalu buat komunitas blogger di semarang ya mbak, ternyata anggotanya bnyak juga.
ReplyDeletePengen deh gabung sesekali di eventnya Gandjel Rel. Pengen kenalan blogger2 ngehitsnya
ReplyDeleteSelamat ulang tahun, Gandjel Rel :) Wiiih Mbak Dewi seneng banget nih kelihatan sumringah hihihihi. Pring Sewu memang sudah lama terkenal yaaaa : Makanannya lezat2, variasi maksakan Indonesia yang pas di lidah. Kabarnya, sekarang menu paket Pring Sewu udah masuk kereta api ya? Bener ga? Makin dimanja aja kita nih hhhmmm :D
ReplyDeleteKalau lagi jalan-jalan ke Jawa Tengah dan sekitarnya, biasanya resto Pringsewu termausk yang selalu dimamppirin. Tetapi, Pringsewu ini kayaknya ada 2 tipe, ya? Ada yang model prasmanan, ada yang a la carte. Saya seringnya yang a la carte. Makanannya lebih enak-enak. Pernah sekali cobain yang prasmanan langsung kecewa karena banyak yang dingin dan gak seenak yang a la carte.
ReplyDeleteSelamat ulang tahun Gandjel Rel!!!
ReplyDeleteLokasi ultahnya Gandjel Rel emang selalu seru. Apalagi yang di Resto Pringsewu ini. Cocok buat leyeh-leyeh nunggu panasnya Kota Lama Semarang pas siang-siang. Ntar sorenya lanjut jalan-jalan lagi.
Wahhh ruameee bangettt mba Dewww blogger Smg. Seru pasti acaranya. Nanti ku mampir pas ke Smg yaaa siapa tau bisa kopdar :D
ReplyDeleteUltah yang mengesankan bareng gandjel rel, milad sekaligus halan-halan ceria, hihi
ReplyDeleteHehe iyaa mba kalo denger kata Pringsewu, ingetnya restoran di Pantura.. Taoi Pringsewu yang di Semarang ini keren banget, ya, tempatnya.. Instagramable, Ada beberapa pilihan kopi lagi.. Kekinian ya mba.. Pankapan kalo ke Semarang boleh nih mampir ke Pringsewu.. Selamat ulang tahun buat GandjelRel, sukses terus yaa blogger Semarang.. :D
ReplyDeleteHidangannya bikin ngiler ihhhh, wjkwkwk
ReplyDeleteBtw, Happy Anniv Gandjel Rel, semakin sukses yaaa
Duh...coba aku baca blog ini terlebih dulu. Baru-baru ini ke kota Semarang Kota Lama. Lhah, cuma foto-foto doang. Engga tahu ada restoran Pring Sewu, kece begini.
ReplyDeleteMakasih sharingnya. Kapan-kapan kalau ke Semarang mlipir ke sini ah. Soalnya Kota Lama udah rapi ya...
Ah seru sekali kumpul rame2 gini. Kompak banget. Selamat ulang Tahun ya guys ! Semoga semakin sukses
ReplyDeleteHappy birthday ke 4 GRes.
ReplyDeleteSeru banget ya acaranya, di tempat yang keren pulak..
Selamat ulang tahun Gandjel Rel. Semoga semakin keren dan bermanfaat ya mbak.
ReplyDeleteJadi inget kabupaten Pringsewu di Lampung :D
Sepertinya karena ikut program transmigrasi dulu, terus bawa nama asal daerah ke Lampung yaa.