Keindahan Batik Tulis Lasem Ningrat. Bulan lalu, aku dan sobatku, Lestari jalan-jalan santai di Lasem, Rembang. Salah satu tempat yang kami tuju adalah showroom batik tulis Lasem, Ningrat.
Batik Tulis Lasem produksi Ningrat |
Alhamdulillah, aku punya sahabat sejak zaman kuliah yang tinggal di Rembang. Namanya Ikha Mardiansari. Sahabatku yang supel dan cekatan ini sudah jadi distributor sukses Tupperware dan sudah jalan-jalan ke berbagai negara lewat Tupperware.
Ketika kami bilang ingin melihat sentra batik tulis Lasem, ia langsung menelpon temannya. Aih, sosialita niih Ikha! Kami pun meluncur ke showroom Batik Tulis Lasem Ningrat yang berlokasi di Desa Sumbergirang di Jalan Lontong Tuyuhan, Lasem.
Aih, nama jalannya menggugah selera hihi.
Nanti kita cicipi juga deh makanan khas Rembang itu. Tak lama, kami bertiga sampai di sebuah bangunan besar yang ternyata gerai Batik Tulis Lasem Ningrat.
Hari masih muda, masih pagi.
Tapi gerai Batik Tulis Ningrat sudah dilanda kesibukan. Seorang pegawai nampak merapikan gerai. Ada juga yang sibuk memotret batik yang dihamparkan di lantai. Beberapa pegawai sibuk melayani pelanggan.
Lestari sibuk isen-isen batik tulis Lasem jangan sampai bleber yo hihi |
Kami diajak ke belakang, yang ternyata merupakan workshop perajin batik Ningrat. Di sebelah gerai, ada bangunan yang berbentuk memanjang ke belakang. Di gedung bagian belakang yang luas, banyak pengrajin sudah tenggelam dalam kesibukan membatik.
Pengrajin batik yang terdiri dari para ibu dan mbak-mbak yang merupakan penduduk sekitar gerai Ningrat. Kebanyakan penduduk Lasem adalah petani dan nelayan yang musim tertentu tidak bisa panen atau melaut.
Wah, keduanya memberdayakan para tetangga sekitar untuk mendapat penghasilan tambahan ya, Readers. Keren.
Proses pembuatan batik tulis Lasem terdiri mengelet, mola, nglengkreng, isen-isen, nerusi, nembok, ngelir, lorot hingga menjemur batik. Wah, cukup panjang ya prosesnya, Readers!
Ternyata tidak semuanya harus dikerjakan di workshop. Untuk proses nglengkrengi atau memberi warna detail pada motif utama misalnya, bisa dikerjakan di rumah pengrajin batik.
Sedangkan proses ngelir atau memberi warna pada batik dan penjemuran harus dilakukan di workshop Ningrat.
Batik Tulis Lasem Ningrat ini dimiliki Pak Rifai dan istrinya yang bernama Kadarningsih. Usaha memproduksi batik tulis khas Lasem ini dimulai tahun 2008 dengan karyawan dua orang. Karena keuletan keduanya, perlahan pesanan bertambah dan jumlah karyawan juga bertambah hingga saat ini sekitar 300-an karyawan. Wow.
Mengapa diberi nama Ningrat?
Dari percakapan Pak Rifai dengan tamunya, dua mahasiswa PTS dari Semarang, ia ingin keanggunan batik tulis karyanya memberi kesan ningrat dan anggun pada pemakai batiknya. Kece yaa.
Motif batik khas Lasem berbeda dengan motif batik daerah lain seperti batik Pekalongan, Solo atau Yogya. Motif batik Lasem terdiri dari motif Cina dan motif non Cina.
Motif non Cina dipengaruhi kebudayaan Jawa seperti motif Sekar Jagad dan Sidomukti. Sedangkan motif batik Lasem yang dipengaruhi akulturasi Jawa dan pendatang bangsa Tionghoa menghasilkan motif khas seperti burung phoenix dan kupu-kupu. So kiyut!
Ketika kami mengamati proses pembuatan batik tulis, pengrajinnya bekerja dengan serius tapi santai, hehe. Sambil ngobrolin pemeran Boy di sinetron Anak Jalanan, Stevan William baru merit, haha. Suasana jadi cair, penuh canda.
Motif non Cina dipengaruhi kebudayaan Jawa seperti motif Sekar Jagad dan Sidomukti. Sedangkan motif batik Lasem yang dipengaruhi akulturasi Jawa dan pendatang bangsa Tionghoa menghasilkan motif khas seperti burung phoenix dan kupu-kupu. So kiyut!
Ketika kami mengamati proses pembuatan batik tulis, pengrajinnya bekerja dengan serius tapi santai, hehe. Sambil ngobrolin pemeran Boy di sinetron Anak Jalanan, Stevan William baru merit, haha. Suasana jadi cair, penuh canda.
Tari juga sempat mencoba proses isen-isen yaitu mengisi bagian kosong dengan motif-motif rumit. Pengerjaannya butuh ketelitian lho karena bagian yang harus diisi kecil dan rumit, huhu.
Pengrajin batik di Ningrat mendapatkan honor sesuai jumlah batik yang mereka kerjakan. Juga tingkat kerumitan motif batiknya. Dan jumlahnya cukup lumayan lho.
Untuk pengunjung yang ingin belajar membatik bisa juga lho. Cukup membayar Rp15.000 per orang bisa belajar membatik di sehelai sapu tangan yang sudah diberi motif batik.
Lasem terkenal dengan warna-warnanya yang ngejreng, merah darah, biru terang, oranye, berpadu cantik. Segar banget penampakannya.
Selembar batik motif sederhana dihargai Rp250.000 dan semakin rumit motifnya, makin sulit pengerjaannya maka harganya semakin mahal. Bisa Rp2.000.000-Rp4.000.000 per lembar. Batiknya cantiiiik, Readers! Bikin susah move on, haha.
Selain kain batik, tersedia juga kemeja, gaun, blus di gerai Ningrat. Modelnya pun kekinian. Yang ingin membeli Ningrat, tak harus datang langsung tapi bisa juga membeli online lho, Readers.
Kami sempat berbincang dengan Pak Rifai yang menyapa kami ramah. Bapak berpembawaan supel ini nampak berbinar ketika bercerita tentang batik tulis Lasem. Kental sekali kecintaannya pada batik.
"Batik cap seharga Rp1.000.000, jika dipakai dan ada yang tanya dijawab batik cap, maka percakapan akan terhenti. Takkan ada yang tanya, dibikin dimana, prosesnya gimana. Tapi jika pakai batik tulis harga Rp100.000 pun kita bisa berbangga cerita beli dimana, motif apa, sejarah batiknya gimana, Mbak,"
Ya, ada kebanggaan tersendiri mengenakan batik tulis. Ada kisah dibalik motifnya, ada keringat dan cinta yang tumbuh saat mengerjakannya. Hari itu kami mendapat banyak sekali pengalaman berharga saat berkunjung ke Batik Tulis Lasem Ningrat. Sukses selalu ya, Ningrat Batik!
Batik Ningrat
Jalan Lontong Tuyuhan
Desa Sumbergirang RT/RW 02/08
Lasem, Rembang
HP 0813-2546-9860
Jalan Lontong Tuyuhan
Desa Sumbergirang RT/RW 02/08
Lasem, Rembang
HP 0813-2546-9860
Duch berkali2 mau ke lasem ngak perna kesampean, batik lasem ini cantik2 yaaaa
ReplyDeletePengen bangeet euy bisa ke Lasem. Wisata historis nya menarik sekali, dan batiknyaaa.. Syantiikkk..! 💞💞
ReplyDeleteMau dong batik ningratnya..cakep2 ya motifnya.boleh nih mampir klo k Lasem
ReplyDeleteWah sesuai harganya ya mahal batik lasem, tapi memang bagus banget kainnya, ada harga ada rupa ya mbak 😊
ReplyDeleteSelalu senaaang melihat aneka batik darimanapun itu.. Tp aku blm pernah ke Lasem..mdh2an bs kesana juga aah..
ReplyDeleteOya, ini blog mb Dedew ya ? Hihi..aku br tahu.. Maafkeun..
Batiknya cakep-cakep... Blm pernah ke lasem, pernah lewat doang 😁😁
ReplyDeleteRumah mertua deket lasem. Tp blm pernah ke sana. Jadi pingin liat batiknya
ReplyDeleteHarga ny lumayan juga y mbak batik tulis itu rupanya.. hehe
ReplyDeleteWah blog baru ya mb atau aku yg baru tahu :) temen ku dulu ada yg jual ol batik lasem, oh ternyata jebolan Kota Rembang yaa. Batik ny elegan dan terkesan ningrat yaa mba :)
ReplyDeleteWarna batik Lasem khas pesisir, cerah dan motifnya juga cantik. Mupeng ke Ningrat, pengen belajar batik :)
ReplyDeletewah batik selalu suka, entah mengapa, kalau pergi ke daerah dan lihat batik khas daerah itu pasti beli
ReplyDeleteCantikk banget motif batik lasem ningraat 😍 istimewa begituu mbaak. Hehehe murah juga ya kalau mau belajar membatik. Cukup dengan 15 rbu. . Heheheh worth to try spertinya 😁 tfs mbaaak, salam kenaal. .
ReplyDeletebatik lasem ini cantik-cantik ya mbak
ReplyDelete