Festival Panen Padi di Lampung Timur. Ketika Mbak Donna mengabarkan kalau Indonesia Corners mendapat undangan festival panen padi dari Pemkab Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Waah, Aku langsung antusias untuk berangkat. Tahu saja sih, aku ingin sekali ke sana?
Waah, Aku langsung antusias untuk berangkat. Tahu saja sih, aku ingin sekali ke sana?
Sambil deg-degan juga hehe dapat izin nggak yaa dari si dia. Tapi kebetulan aku ada rencana mau ke Bogor jadi sekalian jalan.
Bertualang Menuju Lampung Timur
Berdua bareng Mia Kamila, aku berangkat tanggal 01 Maret dari Semarang naik kereta api ekonomi Jayabaya pukul 18 41 dan tiba pukul 01.16 wib. Acara di Lampung Timur diadakan 02-05 Maret.
Berdua bareng Mia Kamila, aku berangkat tanggal 01 Maret dari Semarang naik kereta api ekonomi Jayabaya pukul 18 41 dan tiba pukul 01.16 wib. Acara di Lampung Timur diadakan 02-05 Maret.
Jadilah, kami mengatur jadwal agar bisa tepat waktu tiba di Lampung. Apalagi, acara festival utama yaitu Festival Panen Padi berlangsung tanggal 02 Maret pagi.
Tiba di Stasiun Pasar Senen nyaris pukul 02 pagi buta, tanpa sempat tidur di kereta karena silau kami pun memesan Go Car. Deg-degan nggak sih, naik Go Car pagi buta ke bandara? Kalau diculik, kumaha?
Alhamdulillah, dapat supir yang ramah dan ternyata pernah tinggal di Semarang juga jadi obrolan cair. Tiba di Bandara Soetta, kami langsung cek in dan karena banyak yang duluan mau berangkat, yang nyaris telat itu didahulukan dong. Antrian lumayan mengular padahal masih pukul 04.00 pagi.
Akhirnya, naik pesawat juga. Perjalanan Jakarta-Bandar Lampung hanya 30 menit! Saking lelahnya, aku sampai nggak terasa saat landing dan mendarat. Padahal biasanya tegang banget haha.
Tiba di Bandara Radin Inten, kami bertemu anggota Indonesia Corners lain yang ternyata satu pesawat. Ada Mbak Evi Indrawanto, Mbak Raiyani Muharramah, Sulung Siti Hanum, Astari dan Indah Fajarwati yang nampak ngantuk dan lapar. Maklum, pagi buta sudah merapat ke bandara, hehe. Duh, jadi grogi nih jalan dengan para travel blogger betulan, hihi.
Kami dijemput blogger hits Lampung Bang Indra Pradya, lalu mampir di minimarket menunggu rombongan Bang Endri dan Bang Yopie beserta asisten blogger merangkap istri tercinta, Mbak Rahma. Keduanya mesra banget lhoo, so sweet.
Hadir juga Om Nduut aka Yayan, blogger Palembang! Ia baru dijemput di stasiun kereta. Kami sudah berteman sejak zaman Multiply dan ia yang menjadi endorser buku pertama Anak Kos Dodol! Akhirnya kami berjumpa! Aakk!
Nggak sempat mampir sarapan, dua mobil yang dikendarai Bang Indra dan Bang Yopie pun meluncur ke Lampung Timur.
Sekelumit Tentang Lampung Timur
Kabupaten Lampung Timur diresmikan tahun 1999. Semboyannya Bumei Tuah Bepadan. Ibukotanya di Sukadana dengan penduduk sekitar satu juta lebih. Jarak dari Bandar Lampung sekitar 91 km, sedangkan dari Bandara sekitar 80 km. Lampung Timur adalah daerah nomer dua penghasil padi terbanyak di Lampung. Lumbung padinya Provinsi Lampung nih.
Terkenal dengan potensi pertaniannya. Bupati Lampung Timur, Ibu Chusnuniah Chalim yang ingin mengembangkan potensi lain daerahnya yaitu sektor pariwisata. Tak tanggung-tanggung,
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur mengadakan 22 festival tahun ini! Wow. Termasuk Festival Panen Padi ini dan Festival Way Kambas November nanti.
Baiklah, mari kita menjelajah!
Perjalanan tak begitu terasa karena sepanjang jalan ngobrol dan ketawa melulu melintasi Jalan Raya Pantai Lintas Timur Sumatera. Hanya perut keroncongan hihi minta diisi.
Bang Endri tak hentinya bercerita, memperkenalkan nama kawasan yang kami lewati. Mulai dari Bantul, Pekalongan hingga Jepara. Aih, beneran ini kami di Lampung?
Ya, daerah Lampung memang banyak transmigran hingga nama daerahnya pun menyerupai Jawa. Bahkan ada banyak desa yang rumahnya berukiran Bali dan ada pura nya, kampung Bali.
Festival Panen Padi Lampung Timur
Satu setengah jam kemudian, kami tiba di sebuah lapangan di Kecamatan Raman Utara, tempat acara Festival Panen Padi dipusatkan. Sudah terdengar meriah lesung bertalu dalam acara lomba musik lesung. Bikin penasaran tapi perut lapar. Akhirnya kami sarapan nasi pecel dulu, hehe.
Tahun ini, hasil panen padi Kabupaten Lampung Timur naik dibandingkan tahun lalu. Kegembiraan dan rasa syukur inilah yang membuat Pemkab Lampung Timur menyelenggarakan festival panen padi pertama tahun ini. Juga untuk menyemangati para petani Lampung Timur.
Rencananya, acara ini akan diadakan setiap tahun untuk menggairahkan pariwisata Lampung Timur.
Sayangnya, acara lomba musik lesung selesai begitu kami selesai makan. Tak lama kemudian, Gubernur Lampung, Kak Ridho Ficardo yang ganteng beserta Ibu Chusnuniah Chalim, Bupati Lampung Timur tiba di TKP setelah melakukan upacara panen padi bersama yang juga tidak sempat kami hadiri, hiks. Kerumunan warga yang antusias kian menyemut.
Bu Bupati bahkan mengendarai motor sendiri lho diiringi pejabat dan staf Kabupaten Lampung Timur. Beliau nampak sumringah, tak terganggu dengan cuaca terik yang bikin kami jajan es oyen hihi. Selain lomba lesung, diadakan juga pameran berbagai hasil pertanian dan kerajinan masyarakat Lampung Timur. Meriah!
Pak Gubernur ganteng dan jajarannya disambut tari Sugih Pengunten dan tari panen padi oleh siswi-siswi sekolah Lampung Timur. Penampilan memikat walau siang terik bikin belang muka akuh. Setelah itu, Pak Gubernur membuka pawai traktor hias yang meriah dan unik.
Biasanya, pawai kendaraan hias pakai mobil ya, di Lampung Timur adanya semacam gerobak ditarik traktor warga! Kendaraannya dihias cantik dengan hasil bumi.
Para pelajar berkostum cantik dari barang daur ulang atau kostum kebaya dan pak tani. Masyarakat antusias sekali hari itu! Setelah itu, kami diajak makan siang di pendopo dan berfoto bersama Kak Idho dan Kak Nunik.
Bu Chusnuniah memang kreatif ya, memadukan acara pertanian dengan pariwisata. Semoga pariwisata Lampung Timur bisa bergairah juga seperti kabupaten lain. Aamiin, Great Job, Ibu Nunik dan Lampung Timur!
Terkenal dengan potensi pertaniannya. Bupati Lampung Timur, Ibu Chusnuniah Chalim yang ingin mengembangkan potensi lain daerahnya yaitu sektor pariwisata. Tak tanggung-tanggung,
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur mengadakan 22 festival tahun ini! Wow. Termasuk Festival Panen Padi ini dan Festival Way Kambas November nanti.
Baiklah, mari kita menjelajah!
Perjalanan tak begitu terasa karena sepanjang jalan ngobrol dan ketawa melulu melintasi Jalan Raya Pantai Lintas Timur Sumatera. Hanya perut keroncongan hihi minta diisi.
Bang Endri tak hentinya bercerita, memperkenalkan nama kawasan yang kami lewati. Mulai dari Bantul, Pekalongan hingga Jepara. Aih, beneran ini kami di Lampung?
Ya, daerah Lampung memang banyak transmigran hingga nama daerahnya pun menyerupai Jawa. Bahkan ada banyak desa yang rumahnya berukiran Bali dan ada pura nya, kampung Bali.
Festival Panen Padi Lampung Timur
Satu setengah jam kemudian, kami tiba di sebuah lapangan di Kecamatan Raman Utara, tempat acara Festival Panen Padi dipusatkan. Sudah terdengar meriah lesung bertalu dalam acara lomba musik lesung. Bikin penasaran tapi perut lapar. Akhirnya kami sarapan nasi pecel dulu, hehe.
Siap berpawai di Festival Panen Padi Lampung Timur (Foto Raiyani Muharramah) |
Tahun ini, hasil panen padi Kabupaten Lampung Timur naik dibandingkan tahun lalu. Kegembiraan dan rasa syukur inilah yang membuat Pemkab Lampung Timur menyelenggarakan festival panen padi pertama tahun ini. Juga untuk menyemangati para petani Lampung Timur.
Rencananya, acara ini akan diadakan setiap tahun untuk menggairahkan pariwisata Lampung Timur.
Siap-siap.pawai traktor hias |
Sayangnya, acara lomba musik lesung selesai begitu kami selesai makan. Tak lama kemudian, Gubernur Lampung, Kak Ridho Ficardo yang ganteng beserta Ibu Chusnuniah Chalim, Bupati Lampung Timur tiba di TKP setelah melakukan upacara panen padi bersama yang juga tidak sempat kami hadiri, hiks. Kerumunan warga yang antusias kian menyemut.
Berpose dengan traktor hias panasnya ajiib yaa (pic: Hanum) |
Bu Bupati bahkan mengendarai motor sendiri lho diiringi pejabat dan staf Kabupaten Lampung Timur. Beliau nampak sumringah, tak terganggu dengan cuaca terik yang bikin kami jajan es oyen hihi. Selain lomba lesung, diadakan juga pameran berbagai hasil pertanian dan kerajinan masyarakat Lampung Timur. Meriah!
Pak Gubernur ganteng dan jajarannya disambut tari Sugih Pengunten dan tari panen padi oleh siswi-siswi sekolah Lampung Timur. Penampilan memikat walau siang terik bikin belang muka akuh. Setelah itu, Pak Gubernur membuka pawai traktor hias yang meriah dan unik.
Berpose dengan dedek emesh peserta pawai |
Biasanya, pawai kendaraan hias pakai mobil ya, di Lampung Timur adanya semacam gerobak ditarik traktor warga! Kendaraannya dihias cantik dengan hasil bumi.
Arak-arakan peserta pawai (Foto: Raiyani Muharramah) |
Para pelajar berkostum cantik dari barang daur ulang atau kostum kebaya dan pak tani. Masyarakat antusias sekali hari itu! Setelah itu, kami diajak makan siang di pendopo dan berfoto bersama Kak Idho dan Kak Nunik.
Berpose dengan Kak Idho Gubernur Lampung dan Bu Nunik Bupati Lamtim |
Bu Chusnuniah memang kreatif ya, memadukan acara pertanian dengan pariwisata. Semoga pariwisata Lampung Timur bisa bergairah juga seperti kabupaten lain. Aamiin, Great Job, Ibu Nunik dan Lampung Timur!
Pengen ke sana lagi, semoga Bu Chusnunia mau ngundang kita ke Festival yang lain ya
ReplyDeleteAamiin moga bisa kesana lagi yaa
DeleteSeneng banget mbah Dedew bisa datang ke Lampung & bisa jalan rame2 di sini.
ReplyDeleteKapan2 kita ke Lampung Timur lagi ya mbak, sama ke kabupaten lain tentunya :)
Iya mas yopi, makasih banget yaa, moga bisa ke kiluan dan.pantai Lampung yang cantiik
DeleteTetep, yang paling seru saat wefie sama pak Gubernur. Hahaha. Btw, IG aku belom di folbek om Ridhoooo.
ReplyDeleteomnduut.com
Haha iyaa ngga bosen foto bareng wong ganteng
Deletewih karnaval, lama aja gak lihat kegiatan kayak gini. Moga bisa ketularan pergi ke sana suatu saat nanti. :D
ReplyDeleteYuk yuk wisata ke Lampung :)
DeleteMantap Mbk, Lamtim makin kece, semoga pertanian Lampung makin berkilau
ReplyDeleteAamiin wisatanya juga makin bersinar ya maak..
DeleteDalam budaya agraris itu banyak sekali konten lokal yang sangat unik kalau diangkat untuk pengetahuan. Semoga semakin banyak kabupaten yang membuat acara seperti ini. Dengan begitu masyarakatnya semakin paham mengenai lingkungan tempat tinggal mereka
ReplyDeleteBener mba, harus tahu keunikan mereka dan mengemasnya dgn oke yaa..
Deletelampung... kayake asik banget mbak. jadi pengen ke sana. huhu
ReplyDelete