Mengintip Kain Tapis Lampung & Sulam Usus di Rahayu Gallery. Hai, Pejalan Santai, saat piknik ke Lampung bareng Indonesia Corners beberapa waktu lalu, kami sempat diajak Bang Indra Pradya mampir di Galeri Rahayu, pusat kerajinan kain khas Lampung yaitu sulam usus dan tapis.
Senangnya lagi, Ibu Rahayu, pemiliknya ada di rumah! Asyik nih bisa tanya-tanya detil, hehe atau sekalian kursus sulam? Kami pun mendatangi rumah berlantai dua yang cukup megah di daerah Kedaton, Lampung.
Bangunan ini adalah rumah tinggal sekaligus galeri dan workshop kerajinan tapis dan sulam usus, kain khas Lampung. Bagian depan rumah adalah galeri yang isinya berbagai sandang berhias sulam usus dan juga kain tapis.
Aduh, bikin histeris deh, cantik-cantiiik! Mulai dari setelan baju, blus, kebaya, gamis, hingga tas, aksesori hingga syal yang dikenakan Trinity dkk saat pemutaran perdana The Nekad Traveler. Duh, syal kecil berhiaskan sulaman tapis Lampung itu dibanderol ratusan ribu. Hiks.
Oh iya, busana para pemain film serta kru film The Nekad Traveler saat pemutaran perdana pun dibuat oleh Ibu Rahayu. Busana sulam usus dan tapisnya gorgeous pisaan!
Bu Rahayu, single parents beranak tiga menyambut kami ramah. Pagi-pagi, ia sudah rapi dan bersiap bekerja. Perjalanan karir Bu Siti Rahayu kelahiran Pagardewa 10 Juli ini terbilang berliku ketika merintis usaha kerajinan ini.
Ia berjuang untuk merawat ketiga anaknya yang masih kecil saat suaminya meninggal karena sakit. Ia adalah adik dari desainer ternama Lampung Aan Ibrahim dan Ibu Rahayu belajar menenun sejak tahun 1998.
Jatuh-bangun ini membuatnya tetap rendah hati walau kesuksesan kini diraihnya. Ya, karya Bu Rahayu menjadi favorit para wisatawan yang berkunjung ke Lampung. Mulai dari pejabat, pengusaha ternama hingga artis. Karyanya yang cantik pun terkenal di Nusantara bahkan mancanegara.
Aslinya, tenun tapis Lampung ini berkesan kaku dan berat namun Ibu Rahayu berinovasi agar hasil karyanya terlihat modis dan modern tapi tetap khas Lampung.
Salah satu inovasinya adalah kain tapis Lampung dengan motif Mulang Tiuh, yang diambil dari cerita rakyat khas Lampung. Satu gambar kapal butuh waktu pengerjaan tiga hari!
Tapis Lampung dan sulam usus ini memang cantik dan unik, ya. Biasanya dikenakan saat pernikahan putra-putri Raja Lampung. Kain tapis Lampung adalah kerajinan tenun khas Lampung yang dibuat dengan menenun benang emas dan benang katun warna-warni hingga menjadi kain cantik.
Motif tapis khas Lampung sangat beragam lho tergantung dari suku apa. Sedangkan sulam usus yang unik adalah seni kerajinan sulam yang sejak dulu dibuat oleh masyarakat Lampung kuno. Tadinya hanya berupa penutup dada penari atau pengantin putri.
Seiring waktu, sulam usus semakin beragam dan modern, diaplikasikan pada blus, gaun dan berbagai jenis benda seperti tas dan sepatu. Unik! Bahan sulam usus ini terbuat dari kain satin polos yang dipotong tipis-tipis dan disulam rapi.
Pengerjaan keduanya pun rumit dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan selembar kain. Karena pengerjaan kain ini murni dengan tangan. Asli handmade! Tak heran, harganya pun fantastis.
Ibu Rahayu mengajak kami berkeliling galerinya. Ia menunjukkan kebaya panjang yang terbuat dari sulam usus, pengerjaannya sekitar tiga bulan dan harganya jutaan rupiah.
Untuk blus pendek butuh waktu sebulan pengerjaannya. Bolero yang dibuat dengan teknik sulam usus dibuat dalam waktu sebulan dan harganya 2.5 juta rupiah.
Wow, benar-benar karya seni seperti batik ya! Di bagian belakang rumah, terdapat workshop dengan perajin kebanyakan perempuan muda yang sedang sibuk menenun dan menyulam. Beberapa siswi SMK yang sedang praktek kerja juga terlihat sibuk belajar membuat pola kain.
Kami terpana melihat kelincahan jemari para perempuan muda perajin tapis. Butuh konsentrasi dan keuletan untuk menyelesaikan selembar kain cantik ini. Tak heran, harganya mahal. Ah, keren banget deh Ibu Rahayu!
Kalau main ke Lampung, jangan lupa beli oleh-oleh kain cantik ini ya! Oh iya, di Jakarta ternyata juga sudah ada butiknya di Plaza Mayestik. Coba intip akun Instagram @rahayugallerylampung. Sukses ya Ibu Rahayu!
Rahayu Gallery
Jl. Soekarno Hatta No. 3 Tanjung Senang, Kedaton, Bandar Lampung.
Senangnya lagi, Ibu Rahayu, pemiliknya ada di rumah! Asyik nih bisa tanya-tanya detil, hehe atau sekalian kursus sulam? Kami pun mendatangi rumah berlantai dua yang cukup megah di daerah Kedaton, Lampung.
Bangunan ini adalah rumah tinggal sekaligus galeri dan workshop kerajinan tapis dan sulam usus, kain khas Lampung. Bagian depan rumah adalah galeri yang isinya berbagai sandang berhias sulam usus dan juga kain tapis.
Aduh, bikin histeris deh, cantik-cantiiik! Mulai dari setelan baju, blus, kebaya, gamis, hingga tas, aksesori hingga syal yang dikenakan Trinity dkk saat pemutaran perdana The Nekad Traveler. Duh, syal kecil berhiaskan sulaman tapis Lampung itu dibanderol ratusan ribu. Hiks.
Oh iya, busana para pemain film serta kru film The Nekad Traveler saat pemutaran perdana pun dibuat oleh Ibu Rahayu. Busana sulam usus dan tapisnya gorgeous pisaan!
Bu Rahayu, single parents beranak tiga menyambut kami ramah. Pagi-pagi, ia sudah rapi dan bersiap bekerja. Perjalanan karir Bu Siti Rahayu kelahiran Pagardewa 10 Juli ini terbilang berliku ketika merintis usaha kerajinan ini.
Ia berjuang untuk merawat ketiga anaknya yang masih kecil saat suaminya meninggal karena sakit. Ia adalah adik dari desainer ternama Lampung Aan Ibrahim dan Ibu Rahayu belajar menenun sejak tahun 1998.
Jatuh-bangun ini membuatnya tetap rendah hati walau kesuksesan kini diraihnya. Ya, karya Bu Rahayu menjadi favorit para wisatawan yang berkunjung ke Lampung. Mulai dari pejabat, pengusaha ternama hingga artis. Karyanya yang cantik pun terkenal di Nusantara bahkan mancanegara.
Aslinya, tenun tapis Lampung ini berkesan kaku dan berat namun Ibu Rahayu berinovasi agar hasil karyanya terlihat modis dan modern tapi tetap khas Lampung.
Salah satu inovasinya adalah kain tapis Lampung dengan motif Mulang Tiuh, yang diambil dari cerita rakyat khas Lampung. Satu gambar kapal butuh waktu pengerjaan tiga hari!
Tapis Lampung dan sulam usus ini memang cantik dan unik, ya. Biasanya dikenakan saat pernikahan putra-putri Raja Lampung. Kain tapis Lampung adalah kerajinan tenun khas Lampung yang dibuat dengan menenun benang emas dan benang katun warna-warni hingga menjadi kain cantik.
Motif tapis khas Lampung sangat beragam lho tergantung dari suku apa. Sedangkan sulam usus yang unik adalah seni kerajinan sulam yang sejak dulu dibuat oleh masyarakat Lampung kuno. Tadinya hanya berupa penutup dada penari atau pengantin putri.
Seiring waktu, sulam usus semakin beragam dan modern, diaplikasikan pada blus, gaun dan berbagai jenis benda seperti tas dan sepatu. Unik! Bahan sulam usus ini terbuat dari kain satin polos yang dipotong tipis-tipis dan disulam rapi.
Pengerjaan keduanya pun rumit dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan selembar kain. Karena pengerjaan kain ini murni dengan tangan. Asli handmade! Tak heran, harganya pun fantastis.
Ibu Rahayu mengajak kami berkeliling galerinya. Ia menunjukkan kebaya panjang yang terbuat dari sulam usus, pengerjaannya sekitar tiga bulan dan harganya jutaan rupiah.
Untuk blus pendek butuh waktu sebulan pengerjaannya. Bolero yang dibuat dengan teknik sulam usus dibuat dalam waktu sebulan dan harganya 2.5 juta rupiah.
Wow, benar-benar karya seni seperti batik ya! Di bagian belakang rumah, terdapat workshop dengan perajin kebanyakan perempuan muda yang sedang sibuk menenun dan menyulam. Beberapa siswi SMK yang sedang praktek kerja juga terlihat sibuk belajar membuat pola kain.
Kami terpana melihat kelincahan jemari para perempuan muda perajin tapis. Butuh konsentrasi dan keuletan untuk menyelesaikan selembar kain cantik ini. Tak heran, harganya mahal. Ah, keren banget deh Ibu Rahayu!
Kalau main ke Lampung, jangan lupa beli oleh-oleh kain cantik ini ya! Oh iya, di Jakarta ternyata juga sudah ada butiknya di Plaza Mayestik. Coba intip akun Instagram @rahayugallerylampung. Sukses ya Ibu Rahayu!
Rahayu Gallery
Jl. Soekarno Hatta No. 3 Tanjung Senang, Kedaton, Bandar Lampung.
Waktu teman-teman ke sini, akunya udah pulang. Gak ikut liat kain tapis cantik dari Lampung deh. :(
ReplyDeleteEtnik banget mbak, suka sama motifnya, khas Lampung banget
ReplyDeletepertama kali pegang tapis lampung di anjungan prov lampung di gedung smesco. LANGSUNG JATUH CINTA! pilah pilih ini itu niatnya mau beliin emak & bojo. begitu lihat harganya.... JENG JEEEENG! mundur teratur karena duitnya belum cukup hahahaha.
ReplyDeletebtw kalau syal-syal gitu di Lampung sana berapa harganya kaka?
Halo mbak Dew...wah bisa baper nih kalo ga ada yang dibawa pulang ya mba :D luar biasa ya ketekunan pengerjaannya, handmade. Makasi infonya, noted. Klo ke Lampung wajib mampir sini yah hihi *kedipin paksuami
ReplyDelete