Dear Pejalan Santai,
Pernah nggak sih mendadak kangen dengan makanan atau minuman saat kita masih kecil di kampung halaman? Makanan kesukaan saat masih sekolah dasar dan suka disantap di kantin sekolah, misalnya. Waktu zaman SD di Makassar, aku dan teman-teman suka jajan sop ubi di kantin.
Selai Kaya Asli Ujung Pandang |
Makanan berupa ubi atau singkong dipotong kecil-kecil, ditambahkan soun, kacang goreng, bahkan potongan telur dan daging. Diberi kuah panas dan pedas. Hanya kalau di kantin sekolah biasanya isinya soun dan ubi saja. Merakyat sekali, namanya saja anak SD pinggiran. Haha. Assipa’ na dendee’!
Ternyata, makanan tak lagi hanya sekadar pemuas lapar ya, atau sebagai penambah kekuatan tubuh kita untuk beraktivitas.
Makanan dan minuman bisa menjadi pengobat rindu pada seseorang atau kampung halaman. Kalau minum Fanta, mendadak aku teringat pada si dia yang telah menjadi masa lalu, uhuk, uhuk.
Selai Kaya Asli Ujung Pandang produksi Sumber Timur yang jadi oleh-oleh khas Makassar ini adalah salah satu makanan yang jadi obat rinduku pada Makassar dan masa kecilku di sana.
Sop Ubi Khas Makassar (Foto: ResepKoki.id) |
Selai Kaya adalah selai yang terbuat dari kelapa, telur ayam, dan gula pasir. Orang biasa menyebutnya selai srikaya walau bukan terbuat dari buah srikaya. Beberapa kali aku mencicipi selai srikaya merk lain, tapi rasanya tidak nampol bagiku. Efek kenangan mungkin ya?
Cara masaknya sederhana, adonan santan dan telur dimasak dengan api kecil hingga mengental dan menyatu dengan santan hingga terasa manis dan gurih dengan aroma kelapa. Warnanya kuning kecokelatan dan kental.
Konon, produknya sudah ada sejak tahun 1980 dan merupakan resep turun-temurun keluarga Bu Noni, pemilik Selai Kaya dan Rumah Makan Ujung Pandang di Jalan Irian, Makassar.
Cara masaknya sederhana, adonan santan dan telur dimasak dengan api kecil hingga mengental dan menyatu dengan santan hingga terasa manis dan gurih dengan aroma kelapa. Warnanya kuning kecokelatan dan kental.
Konon, produknya sudah ada sejak tahun 1980 dan merupakan resep turun-temurun keluarga Bu Noni, pemilik Selai Kaya dan Rumah Makan Ujung Pandang di Jalan Irian, Makassar.
Rasa selainya lezat dan tidak terlalu manis, enak dinikmati dengan roti tawar dan terkadang sendoknya pun aku dan adik-adikku berebutan menjilatinya. Hihi.
Terus, Karena tidak menggunakan bahan pengawet, selai ini hanya tahan satu bulan saja. Tapi, tak masalah karena jika ada di rumah, selai ini tak pernah bertahan lama dan cepat tandas. Haha.
Sepanjang ingatanku, label selai Kaya ini tak pernah berubah. Tidak seperti produk zaman now yang sebentar-sebentar berubah warna dan kemasan sehingga bikin bingung. Label Kaya ajeg sejak aku lahir ke dunia, hehe. Tersedia dalam empat kemasan yaitu pot kecil 350 gram hingga kemasan plastik sekilogram.
Mama mudik ke Makassar tawwa |
Dua minggu lalu, Mamaku ke Makassar menghadiri kondangan pernikahan adik sepupuku. Oleh-olehnya tentu saja ada Selai Kaya Asli Ujung Pandang. Terbaru deh, eykeh.
Begitu sampai di rumah, kemasannya kubuka pelan-pelan, kuoleskan ke selembar roti tawar dan kunikmati sambil memejamkan mata.
Rasanya, terbawa kembali ke masa kecilku yang indah di kawasan Cenderawasih, Makassar. Bermain bersama sahabatku, Fatma, Afni, Rika, Zuhriah dan Nur Hidayati.
Ya, Makanan ternyata bisa jadi oleh-oleh penyambung rindu. Oleh-oleh atau buah tangan memang membawa kesan tersendiri untuk tiap orang.
Tak heran, budaya membawa oleh-oleh menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan dari para pelancong Indonesia. Biarpun ribet, kita berusaha tetap membawa oleh-oleh untuk orang tersayang.
Apalagi, Indonesia kaya akan kuliner khas. Jadi, tak lengkap rasanya pergi ke suatu daerah tanpa membawa pulang makanan khasnya.
Misalnya, kita membawa bolu Meranti jika pulang dari Medan. Atau membawa pempek saat pulang dinas dari Palembang. Kapan lagi, bisa mencicipi lumpia asli Semarang jika tidak berkunjung ke sana?
Tapi, sekarang tak perlu khawatir. Jika kalian kangen pada kuliner khas suatu daerah, dan tak bisa terbang ke sana, kini ada OMIYAGO, buah tangan yang jarang ada di sekitar Anda, bisa dengan mudah ditemukan.
Lihat saja, ada Bagea, Halua Kenari dan Bangket dari Manado, Sotong Pangkong dari Pontianak, Sambal Goreng Jamblang dari Cirebon, Timus Ubi dari Semarang, sampai Itiak Lado Mudodari Padang, dan masih banyak lagi!
Pak Djohari Zein Founder Omiyago |
Menurut Pak Djohari Zein, Founder Omiyago, ada 1.000 jenis oleh-oleh khas Nusantara yang bisa kamu temukan di website OMIYAGO dan tentu saja nanti akan selalu bertambah kuliner baru untuk melengkapi koleksi oleh-oleh khas Nusantara. Apa kuliner khas yang kamu rindukan, Pejalan Santai?
Pas banget ya dengan tagline Omiyago yaitu Buah Tangan On the Go, kita tidak perlu repot-repot lagi menenteng oleh-oleh saat bepergian ke luar kota. Tinggal buka websitenya dan pesan oleh-oleh yang diidamkan.
Tak lama, pesanan oleh-oleh akan tiba di rumah kita dengan kemasan Omiyago Premium Box yang di dalamnya disertai kartu ucapan terima kasih serta informasi produk.
Omiyago juga terus mengapresiasi, mendukung dan menjalin kerjasama dengan UKM makanan dan minuman Indonesia agar produknya makin berkualitas dan dapat bersaing di pasar nasional dan internasional.
Tak hanya itu, Omiyago juga mengapresiasi kuliner khas Nusantara ini dengan mengeluarkan pilihan produk oleh-oleh di Special Package.
Paket ini setiap bulan mengangkat tema produk Indonesia dari setiap kiota, maupun di saat momen istimewa. Paket ini dikemas eksklusif disesuaikan dengan tema bulan itu.
Jadi sekarang kita bisa menikmati makanan dan minuman kesukaan otentik dari seluruh Nusantara Dengan satu klik saja. Cukup pesan melalui situs www.omiyago.com. Asyiknya lagi, Untuk wilayah Jabodetabek ada flat rate untuk biaya pengiriman.
Daripada saya penasaran seperti apa rasa selai kenangan itu. Boleh dong ikut mencicip.
ReplyDeleteSekarang mudah sekali yaa mbak kalau lagi pengen oleh-oleh dari daerah tertentu. Tinggal cari Omiyago. Rasa pengennya bisa terobati~~
ReplyDeletejam2 lapar.. sop ubinya menggiurkann.
ReplyDeleteasik juga ya, ga perlu nyusahin temen2 yg berdomisili daerah tertentu kalau mau oleh2. tinggal klik website pilih2 :D
Lahir dan menghabiskan sebagian masa kecil di Makassar. Yang aku inget banget adalah jalankote dan soto konro. Sampe sekarang kalo coba 2 makanan ini di Jakarta, rasanya buatku ga seotentik yang pernah kucicipi dahulu kalaaa...atau gw yang baperan? ^_^
ReplyDeleteSampai sekarang belum kesampaian jalan keliling nusantara, biarpun bakat kulinernya udah ada. Hehe, semoga suatu saat bisa sampai sana.
ReplyDeleteMenjamurnya banyak bisnis oleh-oleh khas kota tertentu patut diapresiasi memang.
Sop ubi dan selai kaya jadi kuliner yang baru maya ketahui sekarang karena baca blog ini. Kirain selai kaya sama kayak srikaya, tapi sepertinya berbeda ya. Sop ubi yang pernah Maya makan, sop ubi yang direbus, bukan seperti yang di foto artikel
ReplyDeleteAku sekarang sering makan pempek asli Palembang karena adik ipar orang Palembang, lumpia Semarang yang pas di lidahku lunpia cik meme, bika ambon dan talas bogor juga dodol garut dan tahu sumedang, yang lainnya disebut mbak dedew tadi aku belum mencicinya :)
ReplyDeleteEueleuh euleuh makannya sambil merem biar kebawa sama suasana masa kecil ya mba. Unch lah. Masih ada ga mba selainya??? Aku mauu
ReplyDeleteSalah satu kekayaan nusantara ya kulinernya. Bahkan kalau mudik, setelah orangtua yang dicari adalah masakan khasnya. Kira-kira ada nasi gandul gak ya?
ReplyDeleteSelai Kaya ini emang gak ada duanya deh untuk rasa. Saya juga suka. Tapi makin ke sini harganya makin mahal, haha...
ReplyDeleteBtw sayangnya saya gak ketemu Oma Ati waktu beliau ke rumah Papiku, hiks.
Kenapa kita dulu ga ketemu pas di makassar ya hahaha. Aku malah gatau selai ini. Jajananku jaman sekolah ubi goreng dengan saus yang kenyal2 warna orens. Ngangenin banget.
ReplyDeleteSelai apapun aku suka mba, ini tapi belum pernah nyicipi. Bisa nih pesan di Omiyago ya mba, duhhh kebayang rasanya hanya dari baca artikel ini
ReplyDeleteGa usah jauh-jauh ke Makasar ya mba cukup pesan di Omiyago, akupun sempat buka-buka menu oleh-olehnya Omiyago lengkap banget..ni jadi penasaran deh pengen icip selai kaya
ReplyDeleteOmiyago bekerja sama dengan paxel juga ya mba? Jadinya bisa same day delivery.. wahh ku juga mau pesen makanan jadul kesukaan ku
ReplyDeleteBaru tau ubi bisa dibikin sop. Bedewe, saya klo bikin selai laya kok warnanya cuma kuning pucet gitu ya... tapi rasanya tetep mantep. Hehe...
ReplyDeleteSekarang lama belum bikin lagi
Oh ternyata selai kaya ini bukan selai srikaya to. Aku awalnya mengira ini terbuat dari srikaya.
ReplyDeleteMupeng sop ubi nya mba, seger kayaknya ya. Kalo selainya aku masih penasaran nih.
ReplyDeleteWah... Penasaran ini sama selai kaya dari Ujung Pandang seperti apa. Nampaknya saya harus pesan nih melalui Omiyago karena menyediakan lebih dari 1000 makanan khas nusantara.
ReplyDeleteMbak, aku ngerti selai sarikaya kayal gini. Rasanya enak dan lembit banget. Beda sama selai sarikaya buatan pabrik2 selai. Duuh jadi pengen beli juga.
ReplyDeleteAku penasaran dengan selainya ini. Kalau ada yang ke sana ntar suruh bawa oleh-oleh deh hehe...Kuliner Nusantara emang banyak yang enak-enak deh dan cocok di lidahku
ReplyDeleteBaru tau soal sop ubi. Kayaknya enak ya.
ReplyDeleteItu namanya selai sarikaya ya, bukan srikaya. Jadi penasaran sama yg asli. Di omiyago ada?
Wah, enaknya kalau kirim buah tangan on the Go dadi omiyago ya? Rasa rasanya memang budaya Indonesia gak terbiasa pulang dari bepergian tanpa membawa buah tangan
ReplyDeleteBerasa ikut menikmati selai kaya-nya, kelihatannya lezat banget. Keren deh dengan inovasi semacam Omiyago ini. jadi mudah ya kalau pengen icip2 kuliner khas daerah lain
ReplyDeleteJadi pengen cobain Selai Kaya. Mau bandingin enakan mana dengan selai kaya dari Medan :)
ReplyDeleteNampaknya menggoda selera sekali, Mi.
ReplyDeleteKadang kangen dengan masakan, jajanan atau penganan tempo dulu. Bener sih Mbak emang membawa kenangan banget ya.
ReplyDeleteYaaaah.. tapi nggak bisa ya pesen makanan yg basah2 kudu makanan kering? Klo kangen mie titi gmn?
ReplyDeleteKue Shanghai kesukaanku saat SMP mungkin cocok dimakan pake selai dari ujung pandang.
ReplyDeleteBoleh buat oleh2 berarti ini dari Ujung Pandang. Kalau ke Makassar wajib beli nih.
ReplyDeleteOooo, Selai Kaya itu Asli Padang ya...
ReplyDeleteBaru denger.
aaahhh, pagipagi belum sarapan pas baca ini, ga kerasa jd ngiler. ngebayanyin makanan yg blm pernah dicobain, jd pengen ke ujung pandang
ReplyDeleteJadi penasaran seperti apa rasa selai Kaya dari Ujung Pandang itu. ^_^ Slurppp
ReplyDeleteTernyata ubi bisa juga dimasak sop ya, setahuku mah ubi buat dimakan dalam bentuk rebus, bakar, goreng, atau dijadikan jajanan 😂
ReplyDelete