Dear Pejalan Santai,
Ingin main ke Semarang dan mencari ketenangan sejenak? Atau ingin cari tempat untuk mendapat ide menulis, atau berkarya? Melipir sedikit ke Melva Balemong di Ungaran, Kabupaten Semarang yuk! Aku mengajakmu berkunjung ke resort di Semarang.
Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran (Foto: Nuno Orang-orang) |
Resort ini berdiri sejak tahun 2002 lho, Pejalan Santai. Konsepnya memadukan unsur Jawa dengan etnik Tionghoa dan Kolonial Belanda. Keunikannya, adalah joglo-joglo yang ada disini ternyata diangkut langsung dari Laweyan di Solo, Klaten, Demak dan kota lainnya.
Melva Balemong Ungaran |
Adalah Pak Hans Verhoeven, pendiri Melva Balemong yang sangat mencintai budaya Jawa. Beliau mengoleksi rumah joglo serta berbagai perabotan dari kayu jati berukir. Bahkan rumah Joglo yang terlantar di Solo, beliau beli dan rawat.
Memasuki tahun ke-11 dibukanya tempat ini untuk publik, Balemong Resort bertransformasi menjadi Melva Balemong. Untuk memperkenalkannya, aku dan beberapa rekan blogger dan influencer diundang main ke Balemong untuk acara Mingle and Brunch.
Setelah mengobrol dan ramah tamah dengan pemilik Melva Balemong, Edward Verhoeven kami lalu diajak berkeliling hotel hits di Jawa Tengah ini.
Melva Balemong juga menjadi bahan perbincangan netizen karena acara lamaran aktor Baim Wong dan model Paula Verhoeven dilaksanakan di Joglo Ramayana Ballroom. Ruangannya didekorasi indah dan membuat suasana lamaran makin sakral.
Saat aku berkunjung, Gunung Ungaran tidak nampak karena tertutup awan. Tapi, jika langit bersih, keindahan pemandangan alamnya terpampang nyata.
Pemandangan Gunung Ungaran yang menjadi inspirasi buku terakhir sastrawan Semarang NH Dini ini, juga dikelilingi persawahan serta pemukiman penduduk membuat Melva Balemong terasa asri.
Sepeda vintage dari Jerman |
Beralamat di Jl Pattimura 1B Sisemut, Ungaran Semarang Jawa Tengah. Melva Balemong adalah hotel bintang empat yang berdiri diatas tanah seluas empat hektar. Terdiri dari 15 joglo dengan ukuran yang berbeda-beda. Setiap kamar diberi nama berbeda sesuai tokoh pewayangan, ada Suite Nakula, Suite Sadewa dan lainnya.
Begitu memasuki halaman depan, suasana asri dan nyaman langsung terasa. Pohon dan tanaman memberi suasana segar dan hijau. Ketika kita menginjakkan kaki ke lobi hotel, maka suasana tradisional Jawa dan kolonial Belanda terasa kental. Tidak heran, hotel ini menjadi favorit para wisatawan asing karena keunikan, cerita, dan kekayaan budayanya.
Ruang tamu joglo yang nyaman |
Lihat saja, Joglo yang dijadikan lobi utama berasal dari Demak dan sudah berusia lebih dari seratus tahun. Dan saat atapnya dibongkar, ditemukan Al Qur'an. Al Qur'an ini kemudian dipajang dalam kotak kaca di bagian tengah lobi Melva Balemong.
Acara tur keliling Melva Balemong pun dilanjutkan. Kami juga menyaksikan sepeda vintage raksasa yang unik sekali di sebelah lobi utama. Menurut Pak Edward, sepeda ini buatan Jerman.
Kami lalu diajak melihat ruang rapat dengan kapasitas 30 orang. Salah satu dari lima ruangan rapat yang bisa disewa instansi pemerintah atau perusahaan. Selain untuk rapat, Melva Balemong juga laris disewa untuk acara pernikahan, acara ulang tahun, gathering perusahaan, hingga outbond kantor.
Menikmati ketenangan |
Menelusuri Melva Balemong, layaknya memasuki sebuah galeri seni. Banyak barang vintage yang unik dan menarik hati. Salah satunya ketika kami memasuki sebuah joglo dengan dua kamar tidur.
Di terasnya, terdapat bale-bale untuk bersantai tapi dengan bentuk unik. Ternyata, dulunya, bale-bale ini adalah lumbung untuk menyimpan padi dan hasil panen lainnya. Ayo, siapa tadi yang pengen tidur disitu?
Bulan madu di Melva Balemong |
Kami lalu diajak melihat joglo yang menjadi family suite. Di Melva, ada sekitar 15 joglo dengan ukuran bervariasi. Ada yang berisi satu kamar, ada yang dua kamar. Setiap suite memiliki kisah unik. Joglo Narendra, misalnya. Joglo ini dibangun tahun 1850 dan dipindahkan dari Desa Jenggolo, tak jauh dari Masjid Agung Kudus.
Tak disangka, walaupun bagian luarnya tradisional sekali, bagian dalam suite ini sangat modern. Dilengkapi perabotan modern seperti AC, TV kabel, bath tub hingga kulkas. Kamar atau suite Melva Balemong ditawarkan mulai Rp850.000 per malam.
Kisah tentang sebuah joglo |
Matahari semakin meninggi. Kami perlu menyegarkan diri dulu dengan minuman dingin. Aku memilih es kopi yang lezat. Kami diajak memasuki Restoran Kembul Bujana. Konon, joglo yang dijadikan restoran ini dibuat tahun 1830! Isinya pun persis galeri seni. Berisi beberapa pasang meja dan kursi seperti milik nenek kita, terus berbagai topeng unik, peralatan makan dari keraton hingga sebuah lukisan perempuan Tionghoa berkebaya.
Cekrek dulu sebelum lunch |
“Wah, bisa menarik tiket masuk nih seperti museum,” canda Mas Nuno, temanku yang seorang food blogger.
Tidak ada yang tahu latar belakang lukisan ini. Kecuali bahwa perempuan Tionghoa di lukisan tersebut ingin sekali dilukis mengenakan kebaya. Saat sebuah keluarga sedang makan malam di Kembul, mereka terkejut melihat lukisan nenek mereka terpajang indah!
Virly jadi model |
Beraneka menu enak |
Mari makan siang |
Acara berikutnya, adalah makan siang. Namanya blogger dan influencer, sebelum makan tentu saja harus memotret makanannya dari berbagai arah dong. Demi konten, haha.
Makanannya juga nampak enak. Mulai dari steak bumbu kacang tanah, chicken cordon bleu with kentang tumbuk, hingga rawon dengan daging empuk, nasi bakar dan ayam betutu serta steamboat! Selain itu, di daftar menu juga ada mi goreng Jawa, kwetiau, hingga sate ayam. Begitu selesai pemotretan, langsung deh makanannya diserbu, hehe.
Makan siang dan ngobrol gayeng (Foto: Melva Balemong) |
Alhamdulillah, rasanya enak-enak dan mengintip harganya juga termasuk standar untuk makanan hotel.
Oh iya, menyambut Bulan Ramadan 2019, Melva Balemong menyediakan paket buka puasa atau breakfasting package Rp 68.500 per paket. Siapapun dapat berkunjung dan menikmati keindahan alam Melva Balemong menjelang waktu berbuka puasa. Saat libur Lebaran 2019 pun, kalian bisa menginap disini untuk menikmati suasana.
Kolam renang cantik |
Setelah menikmati makan siang, kami lalu menuju kolam renang yang cantik. Pemandangannya amazing! Ada dua kolam renang, beberapa kursi malas serta mainan anak seperti ayunan dan seluncuran. Disini kita juga bisa menyewa sepeda untuk berkeliling selama dua jam. Terima kasih undangannya ya, Melva Balemong! Semoga makin sukses!
Melva Balemong
Jl Pattimura 1B Sisemut, Ungaran Semarang
Jawa Tengah
www.balemong.com
Instagram: MelvaBalemong
Unik banget hotel nya, ada kolam renang yang luas dan room untuk honeymoon nya juga. Boleh dicoba nginep melva balemong kalau ke semarang nanti
ReplyDeleteWah, kombinasi unik antara alam yang indah dan dekorasi serta interior bangunan yang apik ya mbak..bener-bener bisa refresh pikiran.. Kapan-kapan pengen nyoba ke sana ah, semarang tidak terlalu jauh juga dari Jogja... Tfs mb...
ReplyDeletewah menarik nih mba, 3 budaya bisa jadi satu. perbedaan ternyata bisa menampilkan keindahan ya
ReplyDeleteMakanannya enak hehehe jadi gagal fokus, kayaknya asyik ya mbak nginep di sini, kental nuansa jawanya plus pemandangan alamnya yang indah, cocok buat liburan melepas penat nih.
ReplyDeleteKece banget ini Melva Balemong, aku suka banget sama rumah Jogli, mengingatkan ku pada rumah mbah di Jogja dan Kebumen hehehe. Ternyata tempat ini punyanya model dam yutuber hits ya, next time kalau ke Semarang mau coba nginep di sini ahh. TFS 👍
ReplyDeletekok menarique! aku langsung mupeng sama paket puasanya yg muraaaah banget sama harga kamarnya, kebayang leyeh2 disini enyak & nyaman.. tapi kapan ke Semarang lagi yaaa huhuhu
ReplyDeleteCakep sangattttt.. Pantesan aja baim wong milih kesitu ya. Ini syahdu banget buat acara yg sakral
ReplyDeleteKayaknya suasananya adem tenang damai gitu ya.. Sungguh, tanah Jawa ini sngat kaya dengan budaya. Arsitektur jawa juga punya ciri khas tersendiri yang punya banyak filosofi.
ReplyDeleteMasya Allah tempatnya bagus banget ya Mba dan kental budayanya. Makanannya menarik menurut aku. Kapan ya aku bisa maen atau honeymoon ke sana hihihi
ReplyDeleteKece sekali nih Balemong. Aku dulu pernah ke sana pas ada teman yang mengadakan upacara Tedak Siten anaknya. Bagus banget emang. Ternyata bangunan joglonya dibawa langsung dari tempat2 aslinya ya.
ReplyDeleteWah dalamnya cakeeeeep
ReplyDeleteFasilitasnya lengkap banget ya
Aku suka melihat arsitektur tradisional Indonesia
Rumah joglo salah satunya
Wahh mbak keren banget hotelnya.
ReplyDeleteDibanding penginapan modern, saya lebih suka yang bernuansa tradisional kayak gini. Epik rasanya
Aih, pengen deh main ke semarang, terus nginepnya di sana... Tempatnya menarik dan harganya terjangkau :)
ReplyDeleteWaahh...hotelnya unik dan tradisional banget mbak. Dari nama ownernya, apa masih family dengan Paula Verhoeven ya mbak?Suka deh dengan arsitek jawanya...
ReplyDeleteIya serasa berkunjung ke museum ya. Dari luarnya nampak bangunan masa lalu, perabot di dalamnya perpaduan masa lalu dan modern.
ReplyDeleteSepeda ontelnya besar amat mbak heheheh, apa krn posisi motretnya yak. Aduh seneng bngt lihat bnyak barang langka peninggalan jaman lampau ya.
ReplyDeleteSuasananya adem tenang dan tradisional ya rasanya... Ungaran itu di jawa tengah kan.. Aku belom pernah kesana.
ReplyDeletecatet...
ReplyDeleteudah 2 kali ke Semarang, tapi belum nyampe Ungaran..
target berikut dan berikutnya lagi nih mbak Dedew ke Ungaran, pengen ke Godong Songo, mau ah sekalian mampir sini, insha Allah
Cantiknya tempatr mba kayak honimunan yo. Tenanggggg tempatnya
ReplyDeleteNti kalau aku ke sana ajak nginep mrene.
ini baru hotel yang njawani banget! suka sama bentuk bangunan dan penataan interiornya deh.
ReplyDeleteMenarik banget mba 3 kebudayaan jadi satu. Pengen deh kalau ada rejeki ke Semarang nyoba nginep di Melva Balemong. Belum pernah aku nginep di suasana kearifan lokal gini :D
ReplyDeleteWah..keren ya..suasana tradisionil nya sangat terasa ya.. Semoga suatu saat bisa datang langsung ke sini ah..
ReplyDeleteAih suka dengan design nya yang sangat tradisi jawa, sepeda nya gede beud yak. Tapi bener ni buat honey moon cucok, atau rame2 sm keluarga, kalau sendiri bisa baper hahahah
ReplyDeleteIni toh tempat Baim Wong lamaran. Cakep banget view-nya.
ReplyDeleteKayak komplek perumahan jawa traditional. Nggak terasa kalau kayak hotel. Harganya juga nggak mahal mulai 850rb/malam.
Oh my God the place is so beautiful. I always love historical buildings with rich stories and traditional touch. Lucky you to stay here and feel the ambience
ReplyDeleteAmaziing~
ReplyDeleteUsia restorannya 130 tahun?
Senangnya ada yang melestarikan budaya Jawa. Dan pastinya budaya-budaya daerah lain juga perlu dilestarikan dan di pahami anak muda jaman sekarang.
Ini tempatnya keceh amat mbak. Apalagi harganya juga lumayan terjangkau lah menurutku.. dapat fasilitas dan pemandangan alam yang yahud dengan harga di bawah sejuta..
ReplyDelete*Brb booking buat staycation*
Wahh uni yah tempat nya, dan gak terlepas dari sejarah di masa lalu. Jadi penasaran pengen ke Melva 😍 i wish someday 😊
ReplyDeleteDuh terniat banget, memindahkah joglo dari Kudus ke Melva di Ungaran. Semoga sih di Kudusnya ada penggantinya. Asri banget tempatnya, harmoni antara heritage dan modern.
ReplyDeleteUngaran kan dingin ya udaranya. Bagi honeymooners makin betah deh di kamar. Hehe...
Ada hubungan apa ini antara Edward Verhoeven dan Paula Verhoeven? *penasaran*
ReplyDeleteAku suka banget nih nuansa penginapan penuh kayu begini. Kayunya kayu asli dan kuat pula, bukan kayu biasa. Pasti merawat bangunan-bangunan kayu ini nggak mudah.
Kebetulan minggu depan aku ke Semarang, semoga bisa mampir :)
Unik banget resort-nya. Seru nih kalau ajak keluarga sekedar staycation di sana sepertinya.
ReplyDeleteYang bikin aku penasaran itu, steak bumbu kacang. Duh kayak apa ya rasanya?
Jawa banget yaaa.
ReplyDeleteKesannya adem & ningrat.
Pengen nyobain ikut buber di Melva Balemong nih.
Senang ya masih ada barang kuno segala. Iya komplit ini meski njawa tapi sentuhan modernnya juga ada. Khsusunya di tata ruang kamar dan makanannya hehehe
ReplyDeleteAku pernah nginep disini. Bikin betah banget suasananya. Bangunannya jawa banget. Detail ukirannya keren2
ReplyDeleteVintage dan berkelas banget.
ReplyDeleteBtw gimana cara ngangkut Joglo2nya mba dari Laweyan ke sana?
Liat desain gedungnya kayak jalan-jalan ke masa lampau, ya. Kombinasi modern tradisionalnya apik. Aku baru ngeh ini lokasi acara lamarannya Baim Wong, lho hihi ke mana aja atuh aku nih :D
ReplyDeleteWah, keren nih. Bisa buat staycation yah. Bisa dicatat.
ReplyDeleteHarga menginap di sana juga gak terlalu mahal ya, Mbak. Masih di bawah 1 juta. Padahal ini tempatnya menarik banget.
ReplyDeleteSaya pernah menginap di Joglo Pinayungan, anak lanang paling suka jalan ke gubug belakang liat sawah yang sedang dibajak sembari memandang jauh gunung ungaran.
ReplyDelete