Halo Pejalan Santai,
Bagaimana kabar kalian?
Kali ini aku ingin mengajak kalian mengunjungi Batik Semarang 16 di Meteseh, Semarang. Tadinya, aku hanya tahu Kampung Batik Semarang di Kawasan Semarang Bawah, tak jauh dari Stasiun Tawang. Ternyata, ada tempat workshop batik Semarang juga di kawasan Semarang Atas.
Hana dan batik Semarangan |
Batik Semarang 16 ini cukup tersohor di Semarang dan banyak menerima pesanan seragam bermotif Semarangan dari berbagai instansi pemerintah dan perusahaan.
Kalian sudah pernah melihat batik Semarang? Batik Semarang 16 menghasilkan sekitar 270 motif batik tulis dan batik cap. Ada motif Lawang Sewu, Tugu Muda,Warak Ngendog dan banyak lagi motif uniknya. Pendirinya adalah Ibu Umi S. Adi Susilo, yang prihatin karena tak adanya batik motif khas Semarangan.
Menggambar pola batik tulis |
Konon, tradisi membatik Semarang punah akibat dahulu tempat membatik dihancurkan Belanda. Padahal sejak zaman Kerajaan Mataram, Semarang menjadi pusat batik. Keprihatinan itulah yang membuat Bu Umi belajar membatik dan berusaha menciptakan motif khas Semarangan yang kini digemari pencinta batik.
Ciri khas batiknya adalah motif yang mengambil ragam hias dari keunikan Semarang seperti tahu gimbal hingga Lawang Sewu. Keren ya! Untuk membuat motif khas Semarangan, ini tidak asal lho. Bu Umi bekerja sama dengan para sejarawan dan akademisi untuk riset membuat motif batik. Jadi, tak asal gambar dan bikin produk ya! Bu Umi bekerjasama dengan sejarawan Dewi Yuliati dan arsitek Widya Wijayanti untuk motif batiknya.
Proses mencanting |
Tempat workshop batik Semarang ini menjadi satu area dengan hotel. Jadi, jika Pejalan Santai ingin merasakan suasana pedesaan bisa menginap di hotel ini.
Para pengunjung bisa berbelanja berbagai produk batik hasil produksi Batik Semarang 16 di galeri batik yang berada di bagian depan. Batik ini juga bisa menjadi pilihan buah tangan khas Semarang.
Penataan galeri yang nyaman dan memudahkan pengunjung untuk memilih produk yang disukai. Di bagian depan butik, terdapat seorang perajin batik duduk membatik dengan malam. Kita bisa mencoba sendiri lho mengulas kain dengan cairan malam di sini.
Produk batik yang dijual beragam, mulai dari kain batik tulis yang berharga jutaan rupiah selembar hingga produk berupa gaun batik cap berharga seratus ribu ada di butik ini. Pernak-pernik terbuat dari kain batik pun tersedia lho seperti dompet koin, topi, tas tote dan lainnya.
Batik motif Parang Lawang Sewu |
Keunikan tempat ini adalah pengunjung bisa menikmati proses pengerjaan batik tulis dan batik cap secara langsung karena bagian belakang butik adalah workshop batik Semarang. Kita juga bisa meminta pekerja di workshop untuk memandu kita berkeliling.
Aku dan teman-teman sempat berkeliling mengamati proses pembuatan batik di sini. Ada alat tenun bukan mesin untuk membuat kain sutra. Ada area untuk membuat pola batik. Para perajin menggambar pola batik di kertas. Prosesnya cukup rumit ya!
Ada area mencanting di sebelahnya. Saat kami berkunjung, ada beberapa perajin sudah mulai sibuk mencanting. Seorang ibu memamerkan kain bermotif Lawang Sewu yang harganya sekitar 1.5 juta per lembar. Wow. Banyak perajin yang tinggal di area workshop ini yaitu di bangunan lantai dua jadi bisa tepat waktu untuk bekerja.
Plat Motif Lawang Sewu |
Telaten membuat batik cap |
Di sebelah area mencanting, ada area batik cap. Seorang bapak serius menempelkan plat batik cap di atas selembar kain. Pekerjaan ini butuh ketelitian tinggi ya, meleset sedikit saja platnya, gagal deh prosesnya! Huaa!
Tak jauh dari area batik cap, ada beberapa guci berisi bahan pewarna alami untuk pembuatan batik. Ada tanaman secang, nila, somba, tunjung, jelawe, tingi, tegeran, tawas, serta indigo.
Pewarna alami untuk batik |
Ya, Proses pewarnaan alami ini butuh proses lebih lama daripada pewarna bahan kimia untuk meresap. Biayanya juga lebih mahal. Batik yang dihasilkan warnanya cenderung kecoklatan dan anggun, tidak secerah pewarna kimia. Tak heran, batik dengan pewarna alami harganya jauh lebih tinggi dibandingkan batik pewarna kimia, ya.
Di area workshop juga ada ruangan untuk menjahit berbagai produk batik seperti baju, gaun, hingga tas. Yang paling menarik, ada ruangan untuk menyimpan berbagai plat batik cap. Wow, banyak sekali lho motifnya!
Galeri batik |
Mulai dari motif khas Semarangan seperti Batik Pandanaran, Batik Meteseh, Batik Sam Po Kong hingga batik motif sepakbola dan Tweety, si tokoh kartun! Hihihi.
Oh iya, Kami juga sempat bertemu pengelola Batik Semarang 16, Mas Edi yang ramah. Menurut beliau, akan dibangun semacam perkebunan untuk menanam berbagai tanaman yang jadi bahan pewarna alami batik. Jadi, diharapkan batik Semarang 16 ini bisa menyediakan bahan untuk memproduksi batik dari hulu.
Memilih gaun batik |
Batik dengan pewarna alami |
Oh iya, tak hanya wisatawan Indonesia yang berkunjung ke sini lho. Para wisatawan asing yang turun dari kapal pesiar di Semarang pun sering mampir untuk belajar membatik. Keren ya!
Batik Semarang 16
Desa Sumberejo, RT.02/RW.05, Meteseh,
Kec. Tembalang, Kota Semarang
Keren klo hotel ada akses ke sarana industri khas daerah. Tamu2 hotel bisa mengenal produk lokal yang asli
ReplyDeleteKeren tempatnya, nggak hanya bisa melihat proses canting dan mencap kain batiknya, tapi ada ruangan jahitnya juga.
ReplyDeleteSelain itu motif batiknya juga khas banget, apalagi motif Lawang Sewu, keren abis.
Batiknya cantik ya, dan asiknya bisa ikutan membatik juga. Hihi :)
ReplyDeleteAku belum punya batik khas semarang. Taunya batik pekalongan sih mungkin krn udah jadi sentra batik nusantara. Jadi malah aku ngak ngeh yang khas semarang itu yg mana aja.
ReplyDeletebatiknya bagus yak, aku cuma pernah sekali melihat proses pembuatan batik secara langsung, tapi gak berani nyobain karena takut merusak malah
ReplyDeleteWaaah yang motif lawang sewu unik banget itu. Batik semarang jadi khas sekali dengan mengangkat kearifan lokalnya.
ReplyDeleteMbak kalo lagi pandemik gini gimana nasip para pengrajin batik ya? Jadi kepikiran akutu
ReplyDeleteKeren desainnya.. Aku suka keleksi macam2 batik. Yang lawang sewu belum punya..
ReplyDeleteBTW Aku baru tahu pewarnaanya pake Secang. Biasanya secang aku buat minuman heheh
Bagus Mak warnanya gonjreng khas pesisir ya. Aku suka batik warna ceria seperti itu. Belum pernah mampir ke pengrajin batik di Semarang nih bisa dijadikan referensi kalau covid 19 mereda, cakep2 warnanya :D
ReplyDeleteUnik banget motif batiknya sampaai ada tahu gimbal, aku jadi ngiler tahu gimbal :-D tahun ini gak bisa makan
ReplyDeleteAku suka sama batik, motif2 batik semarangan yang belum aku punya nih, seperti lawang sewu. Jadi pengen punya.
ReplyDeleteMenarik banhet memang belajar tentang batiknya dan cara membuatnya. Bikin kagum karena aku gak bisa. Kalo ada kesempatan pengen juga kesana
ReplyDeleteAku suka mba kalau bisa liat langsung proses pembuatan batik dan karya batiknya bisa langsung dibeli. Hehehe
ReplyDeleteBatiknya cantik-cantik banget mbak. Aku pengen punya 1 batik Semarangan deh. Aku akhir tahun kemarin sempat ke Semarang tapi nggak ke sini.
ReplyDeleteAku pernah dapat souvenir batik Semarang 16 ini dari teman kantornya Mas Iwan. Saking sukanya sama motifnya, ku nggak jahit-jahit, nggak pengen dipotong :)
ReplyDeleteAku pernah beli batik Semarang ya g gambarnya hewan mistis khas Semarang itu mba.. apa namanya ya? Yg gabungan singa, jerapah dan apa gitu, kalau ngg salah
ReplyDeleteAku lagi nyari batik yang ada tokoh kartun dan hewannya..soalnya di Solo susah nyarinya. Bakal diagendakan kalo maen ke semarang
ReplyDeleteJadi berasa nostalgia nih baca artikel ini. Bagus ya konsep pengelolaan kampung batik ini. Semoga saja yang rencana untuk punya perkebunan itu bisa segera jalan. Jadi konsepnya menyeluruh ya mulai dari bahan baku udah punya sendiri semua.
ReplyDeleteSelalu ada hal yang menarik saat ngomongin kain batik. Ada takub tersendiri manakala mengikuti proses membatik dan lebih respek terhadap selembar kain batik karena setiap motifnya dibuat dengan kehati-hatian dan penuh cinta.
ReplyDeleteAku suka banget sama batik. Apalagi kalau kerja ada hari tertentu yang pakai seragam batik. Rasanya bangga banget jadi masyarakat Indonesia dengan ragam corak batiknya. Tambah cinta kalau bisa lihat langsung prosesnya kayak gini. Maulah aku nginep di hotelnya. Biar bisa mengunjungi workshop batik ini.
ReplyDeleteSenang banget mengunjungi tempat membatik. Suka tertarik gimana cara dan proses pembuatan batik, apalgi batik tulis. Semoga warisan ini terus terjaga. Btw, jadi pengin dah koleksi batik Semarang ini.
ReplyDeleteWaaah
ReplyDeleteBelum pernah punyaaaa. Kudu diagendakan nih
Warna batik dan motifnya cantik. Aku dulu suka banget baju model modern dari batik kayak babydoll
ReplyDeleteWah, aku tinggal di Semarang lho. Tapi lahirnya di Yogya
ReplyDelete