Halo Pejalan Santai,
Beberapa waktu lalu aku main ke
Solo bersama keluarga besar. Kami menghadiri pernikahan anak saudara sepupu
suamiku. Begitu tiba di Solo malam hari, kami diajak merapat ke Nasi Liwet BuWongso Lemu di daerah Keprabon Kulon, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Solo. Nasi liwet
adalah kuliner khas Solo. Eh, bukannya nasi liwet itu makanan khas Sunda?
Hm, nasi liwet Solo dan Jawa Barat ada perbedaannya. Jika nasi liwet khas Sunda biasanya ada ikan teri kecil di nasinya. Sedangkan nasi liwet Solo tidak ada. Nasi liwet Bu Wongso Lemu ini sudah ada sejak tahun
1950, lho. Jadi bisnis kuliner ini sudah berusia 72 tahun dan dikelola turun-temurun oleh anak serta cucu Bu Wongso.
Saat ini, pengelola warung nasi liwet sudah memasuki generasi keempat. Hebat banget ya bisnis kulinernya bisa bertahan puluhan tahun dengan hidangan yang sama. Tak ada diferensiasi produk. Tak banyak perbedaan jualan makanan Bu Wongso di tahun 50 hingga kini tahun 2022 setelah 70an tahun berlalu. Mungkin kekhasan inilah yang membuat warungnya bertahan. Hanya saja, warung nasi liwet yang tadinya empat cabang kini berkurang jadi dua karena pandemi covid melanda Indonesia. Mengurus empat cabang bagaimana
distribusi bahan bakunya ya? Satu warung saja menghabiskan puluhan kg ayam dan beras.
Tahu tidak, Mantan Presiden Soeharto hingga Pak Jokowi sangat menggemari nasi liwet ini.Ini kali pertama aku mencoba
kulineran di Jalan Teuku Umar. Ternyata, sepanjang jalan ini berjejer rumah
makan dan warung, hingga kafe dan kedai es krim. Lengkap banget ya. Sempat bingung
kok warung Nasi Liwet Bu Wongso Lemu ini
ada dua di satu jalan? Nah, jangan bingung. Tidak ada warung asli atau palsu. Keduanya
asli karena semuanya warung milik keturunan Bu Wongso Lemu.
Baca Juga: Toko Oleh-Oleh Orion Solo
Kami memasuki salah satu warung
nasi liwet dan ternyata penuh pengunjung. Kakak sepupu suami menjamu para tamu
keluarga dari berbagai kota malam itu jadi suasananya meriah penuh canda dan
tawa. Tak apa berdesakan asal bisa temu kangen, ya. Hehe.
Kami semua duduk lesehan
bersebelah-sebelahan. Lalu segera memesan makanan dan minuman perut sudah
terasa lapar. Kami memesan nasi liwet dan berbagai jenis minuman. Yang istimewa di warung ini ada aneka wedang diantaranya wedang ronde, wedang jahe, wedang susu hingga wedang uwuh. Hmm, kayaknya sedap dinikmati malam-malam.
Baca Juga: The Sunan Hotel Solo
Sambil menunggu kami mengobrol disertai
hiburan alunan tembang Jawa yang dibawakan dua orang sinden berkebaya dan
bersanggul rapi. Merdu juga, lho nyanyiannya. Kalian bisa memberikan uang untuk
mereka.
Tak lama, pesanan kami pun
datang. Nasi liwet dihidangkan di piring rotan beralaskan kertas minyak dan daun pisang pun diedarkan ke
masing-masing pemesan di meja pendek di pojok. Nasi liwet merupakan nasi putih
yang dimasak bersama santan. Saat nasi bersantan ini disajikan lauknya sungguh
menggoda selera. Diantaranya sayur labu siam, suwiran ayam kampung, telur
pindang dan irisan tahu. Bumbu khusus nasi liwet ini adalah areh, bubur santan dan telur direbus dengan bumbu kaya rempah. Ayamnya pun hasil ternak sendiri,
jadi ayam kampung asli. Sungguh sedap penampakannya.
Kami segera menyantap makanan
yang terhidang. Ditambah kerupuk putih kalengan menambah sedap. Rasanya memang
nikmat ya apalagi dimakan bersama-sama keluarga. Suasana terasa guyub. Nasinya cepat
sekali tandas. Hehe. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 16.00-02 dini
hari. Bisa lebih awal tutupnya kalau nasi liwetnya sudah tandas.
Setiap porsi nasi liwet
ini dihargai Rp19.000,00. Kita bisa menambah lauk lainnya seperti tempe dan tahu bacem, ceker ayam, ati ampela
dan telur ayam. Oh iya, anakku Nailah happy banget pas tahu ternyata para member JKT48 mampir ke warung makan ini ketika konser di Solo. Heboh sendiri dia. Kata Nai, mestinya di banner Bu Wongso tertulis JKT48 pernah makan di sini. Wkwkw.
Wahh nasi liwet! Menu kuliner andalannya solo ya ini mbak
ReplyDeleteSeru juga ya kuliner malam-malam di solo
Pan kapan mau coba ah
Mba apa beda nasi liwet sunda dan jawa? Lauknya berbedakah atau dibumbunya? Sy belum pernah makan nasi liwet ala Jawa heheh
ReplyDeleteSuasana tempat nya begitu sederhana tp jadi makin terasa keakraban nya. Liat wedang ronde ya jadi kangen dah lama ga icip2.
ReplyDeleteDi Jakarta agak sulit nemuin yg jual ini. Harga seporsi nasi liwet juga cukup terjangkau
ReplyDeleteWah tempatnya rame berarti emang enak ya mba dan terkenal belum pernah aku makan ini pas di solo biasanya ayam goreng Pak Jokowi itu...kapan2 pengen coba...
ahhahaa...bener kata kaka Nai yaa..
ReplyDeleteBannernya kudu dipasang begitu.. buat iklan. Jadi inget iklan laundry yang bertuliskan "Lee Min Ho (tidak) pernah ke sini."
**tapi kata-kata tydack-nya keciill banget. Aelaaaa~
Keren banget Nasi Liwet Bu Wongso Lemu Solo ini bisa bertahan selama 4 generasi.
Dari mulai zamannya Kangta sampai AESPA.
Ini resepnya pasti beneran turun temurun yaa.. dan menjaga rasa dari makanan ini yang sulit.
Wow ini mah tempatnya legend banget dong mbak di Solo, dari presiden sampai artis aja mampir makan di sini. Eh, kok ngiler yaa makan malam di sana apalagi rame-rame. Jadi inget temenku nyuruh ke Solo terus, masukin wishlist deh.
ReplyDeleteIni salah satu kuliner legendaris nih. Udah 72 tahu turun temurun dan rasa tetep enak.
ReplyDeleteHuaa, sampai anggota JKT48 pun udah pernah makan di situ.
Seruu deh pasti dulu pas JKT48 makan di situ.
Aduh teteh segernya nih dan maka malam the best yang bakalan di ulangin dan kangenin ya pastinya. Pengen ikutan nyempil rasan ke situ jadinya.
ReplyDeleteNasi liwet bu Wongso, termasuk usaha kuliner keluarga yang legend nih. Harganya juga lumayan merakyat untuk warung makan laris dengan ragam menu tradisional yang lekat dengan lidah pelanggan setianya.
ReplyDelete