Halo Kawan,
Beberapa waktu lalu, aku
berkunjung ke Solo untuk acara pernikahan keponakan. Kami menginap di Zest
Hotel di depan Stadion Manahan dan sempat piknik ke beberapa tempat wisata. Salah
satunya adalah Taman Balekambang. Taman Balekambang ini adalah ruang terbuka hijau
yang cukup luas di Kota Solo.
Nama taman ini diambil dari kata bale kambang atau balai-balai yang terapung. Oh iya, masuk taman kota ini gratis lho. Cukup lakukan scan aplikasi PeduliLindungi saja. Jam bukanya mulai pukul 07.00-17.00 WIB. Anak-anak langsung excited melihat pepohonan besar dan lapangan rumput yang luas untuk berlarian. Alde langsung memotret pohon dan pemandangan hijaunya. Rasanya otak jadi segar ya setelah menikmati alam.
Foto: Partini (Sumber: IndonesiaKaya.com) |
Taman Balekambang adalah taman yang khusus dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII (1916-1944) untuk kedua putrinya yaitu GRAy Partini dan GRAy Partinah. Taman ini dibangun Oktober 1921 sebagai bukti rasa cinta dan kasih sayang seorang Ayah pada kedua putrinya. Wow, romantis banget ya.
Rusa bebas di taman Balekambang |
Pantas saja, waktu masuk ke taman ada dua patung perempuan berkebaya terletak terpisah. Ternyata, itu adalah patung para putri bangsawan ya. Konsep taman ini perpaduan Jawa dan Belanda.
Saat pemerintahan KGPAA Mangkunegara VII, taman ini tidak dibuka untuk umum. Tapi, baru pada pemerintahan KGPAA Mangkunegara VIII dibuka untuk umum. Diselenggarakan pula berbagai pertunjukan seni tradisional. Taman Balekambang ini direnovasi tahun 2008 dan dijadikan taman wisata, budaya dan botani.
Taman seluas 9.8 Ha yang terletak di tengah kota ini awalnya memiliki dua nama yaitu Partinah Bosch untuk bagian hutan kota. Dan Partini Tuin untuk bagian kolam air yang terletak di bagian belakang taman ini.
Area Partinah Bosch atau Hutan Partinah terdiri dari pepohonan besar yang langka. Melihat pohon-pohon ini jadi teringat pohon di Kebun Raya Bogor dari segi tinggi dan langkanya. Ada pohon beringin putih, beringin sungsang, trembesi, kenari, dan pohon apel coklat. Hutan ini berfungsi tanah resapan dan juga paru-paru kota.
Patung Partinah (Foto: Aldebaran) |
Saat itu, Jumat pagi. Sudah banyak
pengunjung taman berdatangan. Ada yang akan ikut senam aerobik, adapula yang
sekadar duduk-duduk menikmati suasana taman yang tenang. Banyak pula yang
berfoto-foto. Selain itu, ada rombongan yang sedang kegiatan outbond di sana.
Sepertinya rombongan dari kantor.
Gedung kesenian yang legendaris (Sumber: IndonesiaKaya.com)
Bagian yang menarik di Taman Balekambang ini adalah panggung terbukanya yang cantik. Panggung ini kerap dijadikan panggung untuk pertunjukan kesenian. Bisa juga dijadikan tempat duduk-duduk menikmati pagi atau sore. Jadi tempat piknik juga asyik atau mengerjakan tugas. Suasananya tenang dan nyaman.
Selain itu, ada panggung di dalam ruangan yang berada di dalam gedung kesenian. Bangunannya sudah tua. Gedung kesenian ini ternyata bersejarah, ya. Pada tahun 1970-an, gedung ini menjadi tempat para seniman Srimulat untuk pentas ketoprak setiap malam! Wow. Oh iya, hingga saat in pun, setiap malam gedung ini masih dijadikan tempat pentas kesenian tradisional lho. Diantaranya Sendratari Ramayana dan Ketophrak Balekambang. Penasaran ingin nonton? Cek infonya di IG @balekambangsolo.
Pas baca berita, Taman Balekambang ini akan direnovasi besar-besaran. Akan dibangun gelanggang terbuka yang terkoneksi dengan gedung kesenian yang megah. Semoga saja, pembangunan yang menelan miliaran rupiah itu tidak akan merusak pohon-pohon berharga yang ada di Taman Kota Balekambang, ya Kawan.
Sumber Foto: Aldebaran Nararya Rezki
Di Solo itu banyak desain perpaduan Jawa dan Eropa ya, pengaruh nya sangat kuat. Mudah2an setelah renovasi semakin cantik
ReplyDeleteAamiin. Semoga renovasi ga merusak yang sudah ada tapi lebih kepada menambah keindahan dan kemudahan dalam berkunjung. Nama Kemambang ini sepertinya banyak dipakai sebagai nama taman ya mbak. Ada Taman Mas Kemambang di Purwokerto. Ada Taman Kambang Iwak di Palembang. Ada pula nama pantai Balekambang di Malang
ReplyDeleteYa ampun aku belum pernah berkunjung ke Taman Balekambang log mbak. Padahal tiap ke Solo juga sering lewat taman ini tapi kok nggak kepikiran mampir. Di dalamnya enak banget, bener juga jadi teringat Kebun Raya Bogor dengan pohonnya yang berkuran besar dan tinggi. Romantis juga ya KGPAA VII, idenya luar biasa dengan meninggalkan warisan hutan di tengah kota.
ReplyDeleteAamiin. Saya juga berharap tidak merusak pepohonannya. Kalau tetap asri, kayaknya bakal semakin betah main ke sana. Apalagi ada bangunan baru
ReplyDeleteBerwisata di tempat bersejarah selalu menyenangkan ya mom. Seperti taman balekambang Solo. Kita jadi banyak tahu cerita seperti gedung kesenian legendaris. Nanti pas ke Solo aku sempatkan kesana
ReplyDeleteSaya dulu ke Taman balekambang juga dengan alasan cari tempat yang dekat dengan hotel tempat menginap mbak. Puas dari pagi di sana, walau sendirian.
ReplyDeleteSemoga setelah renovasi, makin cantik dan banyak fasilitasnya ya, dan semoga tanpa harus menebang pepohonan yang ada
Wah aku malah belum pernah ke Taman Balekambang ini setelah dibuka sejak tahun 2008, Mbak. Aku dulu SMEA di Manahan tahun 2000-an, taman ini masih ditutup. Beberapa kali pulkam tapi belum sempet mampir ke sini. Semoga next bisa mampir, deh. Selama ini cuma lihat foto-fotonya aja dari temen-temen. Juga dari mbak Dedew ini :D
ReplyDeleteTeryata memang ya setiap bangunan dan bahkan taman punya cerita masing-masing. Termasuk kisah pembuatan taman Balekambang Solo ini yang diperuntukkan kedu aputri tercinta tapi ya bisa dikunjungi yang lain
ReplyDeletetaman solo ini kayak pulau kemaraunya palembang. destinasi wisata yg bagus dengan unsur sejarah tentang cinta2an hehe
ReplyDeleteWah tempatnya seru ya mbak. Semoga setelah di renovasi makin banyak pengunjung dan proses renovasi nya tidak mengubah budaya yang telah ada disana.
ReplyDeleteAsri sekali ya tempatnya. Banyak pohon-pohon besar nan rindang dan bangunannya sarat dengan warisan sejarah yang kaya akan budaya..
ReplyDeleteJadii inget dulu sering lewat taman balekambang tapi kondisinya tidak terurus mungkin sekitar saya SD SMP...
ReplyDeleteAlhamdulillah setelah di renovasi jadi bagus ya mbaa aku belum nyempetin kesana padahal sering mudik ke solo
kalau ada taman yang bagus dan nyaman di satu kota pasti akan menyenangkan untuk semua.. Aku terakhir ke Solo ngga sempat ke Taman Balekambang mba
ReplyDeleteKudu bijak ketika lakoni renovasi, ya.
ReplyDeleteSemogaaaa semua lancaarrr dan kita tetap bs menikmati pesona taman ini.
Aku baru tahu mengenai Balekambang Solo ini. Budayanya emang apik tenan ya. Semoga bisa dilestarikan dan makin banyak pengunjung.
ReplyDeleteIya, saat ke solo dulu aku juga mampir ke taman ini
ReplyDeleteSemoga renovasinya berjalan lancar dan bisa membuat taman semakin indah
Wah ternyata free ya masuknya.
ReplyDeleteKeren banget ini bapaknya bikinin putri2nya taman yang indah :D
Ooo jadi ternyata sebelum dibuka buat umum dulunya merupakan taman buat keluarga kerajaan aja ya mbak? Aku baru dengar nama taman ini, moga kalau ke Solo bisa ke sana :D
Iya sekilas mirip di kebun raya Bogor ya. Kalau tidak baca artikel, hanya lihat gambar pasti banyak mengira itu di Bogor
ReplyDeleteRenovasinya semoga menjadi lebih baik
Mbaaak itu taman balekambangnya cakeeep!
ReplyDeleteeh rusa dan angsa bebas berkeliaran? ga takut disosor angsa yah?
angsa termasuk galak kalau merasa diganggu
Iya, semoga pepohonan yang ada tetap dijaga keberadaannya yaaa... sayang banget kalau harus tergusur oleh pembangunan. Jarang2 loh sekarang ada taman gini di kota.
ReplyDeleteSayang sekali ya mbak KGPAA Mangkunegara VII kepada kedua putrinya sampai khusus buatin Taman buat putrinya. Oalah aku baru tau qrti bale kambang. Ternyata dari bahasa Jawa bale yang terapung
ReplyDeleteIya, ya, pohon besarnya mengingatkan kita pada Kebun Raya Bogor. Tapi di Taman Balekambang Solo ini nggak ada biaya tiket masuk. Asyik juga ya bagi warga setempat kalau mau nyegerin pikiran bisa langsung cuss ke taman ini. Gratiiis.
ReplyDeletePatung Partinaj tepat di tengah gitu
ReplyDeleteMenambah kesan sejarah yang perlu dipelajari ini
Apalagi Solo memang banyak kisah sejarahnya juga
Mampir ah ke sana saat ke Solo bulan depan
Nama nama yang digunakan khas Keraton Surakarta ya, Mbak. Udah lama banget nih dari tahun 1921. Pasti banyak kisah sejarah yang mengiringi pembuatan taman yang luas dan indah ini..
ReplyDeleteSmoga diberi kemudahan bisa ke Taman Balekambang jg sambil momong bocah nih...dan smoga renovasinya ga mengurangi keasrian taman ini ya mbak.
ReplyDeleteRuang terbuka hijau di tengah kota itu sesuatu yang dicari para penduduk yang lelah di tengah padatnya pekerjaan. Kalau pun ada renovasi, semoga tetap bisa menjaga kelestarian alamnya
ReplyDeleteBaru tau ada taman balekambang ini. Semoga asa kesempatan ke sana
panggung terbukanya udah kayak panggung teater. berarti nanti kalo sudah dirombak ada kemungkinan event rutin keseniannya yaa?
ReplyDeleteJadi pengen langsung ke sana Mbak. Memang sudah beberapa kali baca tentang taman Balekambang. Sempat baca sejarahnya juga. Harus banyak foto yang disana sebelum berubah.
ReplyDeletemain ke Taman Balaekambang emang asyik Mbak, aku pernah juga ngajakin anak aku. seneng banget dia bisa berlarian terus lihat rusa.
ReplyDelete